Ahad 01 May 2016 08:10 WIB

Wanita Suriah Dijadikan Budak Seks di Lebanon

Red: Nur Aini
Perbudakan (Ilustrasi)
Foto: AFP
Perbudakan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JOUNIEH -- Sebuah rumah berlantai dua di Kota Jounieh Lebanon digunakan untuk menahan sedikitnya 75 wanita asal Suriah yang dipaksa untuk menjadi budak seks. Jumlah itu merupakan pengungkapan jaringan perdagangan manusia terbesar di Lebanon.

Para wanita itu dipenjara setelah tiba dari negaranya yang dilanda perang. Mereka dijual dengan harga kurang dari 2.000 dolar AS dan dipaksa berhubungan seks lebih dari 10 kali sehari. Di rumah itu, mereka dipukuli dan disiksa seperti disetrum hingga dicambuk jika tidak mendapatkan tips yang layak.

Jendela dan balkon ditutup dengan kurung besar bercat hitam yang membuat para wanita tak bisa mendapat sinar matahari. Para wanita meninggalkan rumah tersebut untuk mendapatkan aborsi yang telah dilakukan hingga sekitar 200 kali. Mereka juga meninggalkan rumah tersebut karena penyakit kelamin setelah dipaksa berhubungan seks tanpa kondom atau dirawat karena penyakit kulit akibat tak mendapat paparan sinar matahari.

Rumah yang disebut Chez Maurice itu kini telah dikosongkan dan disegel oleh polisi. "Sebanyak 75 wanita itu sudah diamankan dari perbudakan, budak yang sebenarnya di zaman ini," ujar Col Joseph Moussalam, juru bicara kepolisian dilansir the Guardian.

Sebanyak 23 orang didakwa atas kejahatan jaringan perdagangan manusia termasuk penyiksaan fisik dan psikologis, memenjarakan, dan memaksa wanita untuk masuk ke prostitusi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement