Ahad 01 May 2016 12:25 WIB

Mendiknas Buka Kongres Guru Alquran se-Indonesia di Yogyakarta

Rep: yulianingsih/ Red: Damanhuri Zuhri
Mendikbud Anies Baswedan
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Mendikbud Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Pendidikan Nasional Anies Baswedan membuka secara resmi Kongres Guru Alquran se-Indonesia yang digelar di Masjid Jogokaryan, Yogyakarta, Sabtu (30/4). Kongres berlangsung sejak Jumat (29/4) hingga Ahad (1/5).

Dalam sambutannya Mendiknas mengatakan, pendidikan harus berorientasi ke masa depan, bukan belakang. "Di negeri ini, murid atau siswa hidup pada saat ini, yakni abad ke-21, sedangkan orang tua dan pendidiknya hidup pada abad ke-20, dan sekolahnya abad ke-21. Ketiga unsur ini harus disatukan agar bisa memenangkan masa depan," ujarnya.

Dikatakan Mendiknas, dalam pendidikan itu ada tiga fondasi utama yang harus dibangun. Ketiga fondasi penting ini adalah literasi, karakter, dan kompetensi. Literasi sendiri, menurut dia, dibangun dengan enam hal, yaitu baca, tulis, hitung, sains, teknologi informasi, finansial, dan budaya.

Sementara, karakter atau akhlak meliputi karakter moral dan karakter kinerja. "Karakter moral adalah anak yang beriman, jujur, rendah hati. Sedangkan, karakter kinerja adalah tanggung, inisiatif, dan tak mudah menyerah," katanya.

Kompetensi sendiri dibangun untuk menciptakan empat hal, yaitu kemampuan kreativitas, berpikir kritis, kemampuan komunikasi dan kerja sama.

"Jadi jangan takut anak-anak kita menyongsong masa depan nanti. Jaga fondasinya atau akidahnya, perbaiki karakter atau akhlaknya, dan tingkatkan potensinya. Pendidikan anak-anak kita adalah tanggung jawab kita selaku orang tua dan pendidik atau guru sekolah," ujarnya.

Mendiknas sangat mengapresiasi kongres guru Alquran Indonesia tersebut. Dia berharap kegiatan ini merupakan salah satu bagian dalam upaya mengokohkan fondasi pendidikan di Indonesia.

Kongres Guru Alquran se-Indonesia ini diikuti 500 guru Alquran dari Badan Koordinasi Pendidikan Alquran dan Keluarga Sakinah Indonesia (BKPAKSI) dari 25 provinsi di Indonesia.

Kongres dengan tema "Membangun Keluarga Tangguh Berbasis Al Qur’an, Mempersiapkan Pemimpin Bangsa Alquran se-Indonesia" ini merupakan kongres pertama kalinya.

Presiden Direktur DPP BKPAKSI HM Jazir Asp mengatakan, kongres ini dilakukan untuk mendiskusikan dan menyiapkan berbagai modul untuk menguatkan pendidikan anak terutama pendidikan Alquran di Indonesia.

"Dengan kongres ini kita berharap ada penyamaan visi dan misi bersama dengan standar pendidikan yang sama untuk membekali anak-anak dalam menyongsong masa depan," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement