REPUBLIKA.CO.ID,
GORONTALO -- Di sela-sela peresmian terminal baru Bandara Djalaluddin Gorontalo, Gubernur setempat, Rusli Habibie menyampaikan uneg-uneg. Kebetulan Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan ditunjuk sebagai perwakilan pemerintah pusat, ada di situ. Jonan yang meresmikan bangunan seluas 11.865 M2 itu.
Rusli berharap bisa dibangun sekolah penerbangan di Bandara yang terletak di bagian utara pulau Sulawesi itu. "Biar banyak yang bisa mengikiti jejak pa (BJ) Habibie yang kebetulan lahir di sini," kata Rusli ketika diminta memberikan sambutan di tempat seremoni berlangsung, Ahad (1/5).
Pada bagiannya berbicara, Jonan berkesempatan merespon pernyataan Rusli. "Saya pikir kalau dibangun sekolah penerbangan di sini, kurang tepat," tutur anggota kabinet kerja ini.
Menurutnya lebih baik bandara Djalaluddin fokus pada pengopersian bandara komersil. Sehingga bisa terus berkembang. Ia menilai jika dari aspek pelayanan dan keamanan selalu positif, maka bisa ada penerbangan langsung ke kota-kota besar di Indonesia.
"Mungkin kalau securitynya bagus, bisa ada rute Gorontalo-Jakarta, Gorontalo-Surabaya, tanpa transit," tutur Jonan.
Sementara untuk sekolah penerbangan, menurutnya lebih tepat di Pohuatu. Salah satu kabupaten di propinsi Gorontalo. "Kalau Bandara di sana sudah dibangun, sebaiknya sekolahnya di sana," ujar Jonan.
Peresmian terminal baru bandara Djalaluddin berjalan lancar. Proyek yang rampung pada akhir 2015 itu rencananya mulai beroperasi pada awal Mei 2016. Bangunan lama akan dijadikan embarkasi haji dan terminal cargo.