REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meresmikan 12 pelabuhan penghubung dan perekat kepulauan terluar utara Indonesia di Tahuna, Sangihe Sulawesi Utara, Ahad (1/5) dengan total nilai investasi sekitar Rp 583 miliar.
Rinciannya yakni, Pelabuhan Tahuna, Petta, Bukide, Lipang, Kawaluso, Kahakitang, Kawio, Matutuang, Sawang, Kalama, Buhias, dan Amurang.
Plt Dirjen Perhubungan Laut, Umar Aris mengatakan untuk mewujudkan pergerakan dinamika pembangunan, peningkatan mobilitas manusia, barang dan jasa, serta mendukung pengembangan wilayah diperlukan sarana dan prasarana transportasi laut.
“Kementerian Perhubungan sebagai regulator di bidang transportasi laut mempunyai tugas menyiapkan prasarana dan sarana yang memadai guna mendukung mobilitas manusia dan kelancaran arus barang,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (2/5).
Pembangunan sarana dan prasarana ini, tambahnya, juga untuk mewujudkan sistem logistik nasional yang efisien dan efektif.
Sementara itu, Menhub mengungkapkan perluasan dan pengembangan kawasan hinterland akan menjadi fokus kementerian setelah peresmian 91 pelabuhan pada tahun ini.
"Arahnya itu pengembangan sisi darat. Mau gudang, portland atau alat bongkar muat dan lain sebagainya," ujarnya.
Ke depannya, dia tidak ingin melihat pelabuhan tanpa memiliki sistem bongkar muat yang efisien dan memadai. Menurutnya, kegiatan bongkar muat di pelabuhan di bawah Kementerian Perhubungan harus mengunakan forklift, reachstacker, atau crane.
"Harus ada forklift, reachstacker, dan crane sehingga proses bongkar muat tidak pakai tenaga manusia lagi. Ini mohon diperhatikan karena efisiensi logistik itu penting,” ujarnya.