Senin 02 May 2016 18:16 WIB

Industri Pendukung Transportasi Udara Nasional Tembus Pasar Ekspor

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
 Menteri Perindustrian Saleh Husin (kiri) saat melakukan kunjungan ke pabrik pembuatan jembatan penumpang antara ruang tunggu dan pesawat (Garbarata) di PT Bukaka Teknik Utama, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Senin (2/5).(Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Perindustrian Saleh Husin (kiri) saat melakukan kunjungan ke pabrik pembuatan jembatan penumpang antara ruang tunggu dan pesawat (Garbarata) di PT Bukaka Teknik Utama, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Senin (2/5).(Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Industri pendukung transportasi udara nasional sudah mampu menembus pasar ekspor. Industri tersebut sudah mampu menghasilkan desain, serta kualitas, dan presisi tinggi sesuai standar internasional.

Salah satu produknya adalah fasilitas garbarata atau jembatan berdinding dan beratap yang menghubungkan ruang tunggu penumpang ke pintu pesawat terbang. Dalam dunia penerbangan, garbarata lazim disebut sebagai passenger boarding bridge (PBB). Melalui pabrik di Cileungsi Bogor, PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) telah mengekspor garbarata ke13 negara.

"Ini memberikan bukti nyata bahwa industri nasional mampu mendesain dan memproduksi garbarata yang diakui secara internasional," ujar Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/5).

Saleh menegaskan, pemerintah terus konsisten memberikan dorongan kepada industri nasional agar terus meningkatkan perluasan dan penguasaan pasar di dalam maupun luar negeri. Menurutnya, pemerintah mengawal penggunaan dan pembelanjaan anggaran untuk menyerap barang-barang yang telah bisa diproduksi di dalam negeri.

Saleh mengatakan, garbarata yang diekspor tersebut menjadi salah satu duta produk nasional yang berkelas dunia. Dia berharap, garbarata buatan Indonesia juga mampu menembus pangsa pasar Eropa.

Sementara itu, Dirjen Industri Logam Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, pemerintah terus mendorong industri nasional berperan dalam mewujudkan kemandirian bangsa melalui penciptaan lapangan kerja dan penguasaan teknologi. Selain itu, pemerintah juga terus berupaya meningkatan peran para pelaku industri nasional dalam kegiatan pembangunan ekonomi Indonesia melalui program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).

"Program P3DN akan mendorong industri dalam negeri untuk terlibat aktif pada setiap program pembangunan seperti Program Infstruktur Ketenagalistrikan 35 ribu MW, Program Pembangunan Rumah Murah, Program Pembangunan Jembatan Nasional, dan sebagainya," kata.

Presiden Direktur Bukaka Teknik Utama Irsal Kamaruddin mengatakan, Bukaka Teknik Utama telah memproduksi garbarata sejak 1989, dengan menggunakan komponen-komponen berkualitas yang diproduksi oleh para tenaga terampil dalam negeri. Jembatan penumpang itu pun mampu memenuhi standar industri aviasi yang ditetapkan oleh konsultan internasional dan para otoritas bandara. Garbarata diekspor pertama kali ke Jepang pada 1991 dan berlanjut ke negara lain.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement