Seorang Anak Buah kapal (ABK) PT Patra Maritime Line menggendong anaknya saat akan dikembalikan kepada keluarga di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (2/5).(Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri) menyalami Anak Buah kapal (ABK) PT Patra Maritime Line saat akan dikembalikan kepada keluarga di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (2/5).(Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri) memberikan kata sambutan saat pemulangan Anak Buah kapal (ABK) PT Patra Maritime Line kepada keluarga di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (2/5).(Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Seorang Anak Buah kapal (ABK) PT Patra Maritime Line menangis saat akan dikembalikan kepada keluarga di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (2/5).(Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Seorang Anak Buah kapal (ABK) PT Patra Maritime Line menangis saat akan dikembalikan kepada keluarga di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (2/5). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (tengah) bersama 10 Anak Buah kapal (ABK) PT Patra Maritime Line saat akan dikembalikan kepada keluarga di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (2/5). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Sepuluh Anak Buah kapal (ABK) PT Patra Maritime Line memasuki gedung untuk menghadiri pemulangan kepada keluarga di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (2/5). (Republika/Raisan Al Farisi) (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Foto kolase sepuluh orang Anak Buah kapal (ABK) PT Patra Maritime Line saat akan dikembalikan kepada keluarga di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (2/5). (Republika/Raisan Al Farisi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mewakili pemerintah Indonesia telah menyerahkan 10 ABK WNI yang menjadi sandera Abu Sayyaf di Filipina Selatan kepada pihak keluarga di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Senin (2/5).
Advertisement