Senin 02 May 2016 18:43 WIB

Klaim Stok Melimpah, Kementan Bantah Ada Kelangkaan Pupuk Bersubsidi

Rep: sonia fitri/ Red: Taufik Rachman
Pupuk
Foto: Juli/Antara
Pupuk

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pasokan pupuk bersubsidi untuk petani cukup, bahkan berlebih. Maka, jika ada kasus kelangkaan pupuk di kalangan petani, pemerintah melalui Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) akan segera menelusuri dan melakukan tindakan tegas jika benar terjadi penyelewengan. KP3 terdiri atas unsur kepolisian, kejaksaan, dinas pertanian di daerah, dan lembaga swadaya masyarakat.

"Kita akan telusuri akar masalahnya. Jika ada penyelewengan, akan kita tindak. Tapi, secara umum, ketersediaan pupuk cukup, bahkan berlebih," kata Direktur Pupuk dan Pestisida Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Muhrizal, kepada Republika, Senin (2/5).

Data Kementan mencatat, rekapitulasi penyaluran pupuk urea hingga kini baru 23 persen dari alokasi 4,1 juta ton sepanjang 2016. Penyaluran pupuk dilakukan berangsur-angsur per bulan sesuai kebutuhan petani.

Adapun alokasi penyaluran pada Maret 2016 yakni 328.310 ton. Namun, realisasi penyaluran lebih besar, yakni 872.419 ton. Sementara, pada April 2016, ketika banyak petani yang melaksanakan panen raya, penyaluran pupuk terealisasi sebanyak 77.213 ton dari alokasi 340.116 ton. "Akumulasi dari awal hingga April yaitu dialokasikan 668.426 ton dan yang terealisasi 949.632 ton," katanya.