Senin 02 May 2016 22:50 WIB

Generasi Muda Sleman Diimbau Lestarikan Batik

Red: Yudha Manggala P Putra
Pengrajin batik.   (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habib
Pengrajin batik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X meminta generasi muda di Kabupaten Sleman untuk dapat melestarikan batik karena minat terhadap batik sebagai warisan budaya pada generasi muda sudah mulai menurun.

"Generasi muda saat ini sudah banyak yang enggan untuk mempelajari dan menekuni batik karena mereka menganggap bahwa menggunakan batik sudah ketinggalan jaman," kata Sri Sultan HB X dalam sambutan tertulis peresmian Workshop dan Galeri Batik PC GKBI di Medari, Sleman, yang dibacakan Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda DIY Gatot Saptadi, Senin (2/5).

Menurut Sultan jika melihat ke belakang, pemerintah dengan susah payah mempertahankan batik sebagai warisan budaya dunia asli Indonesia hingga akhirnya UNESCO menetapkan batik sebagai "Masterpices of the Oral and Intangible Heritage of Humanity".

"Menurunnya minat generasi muda terhadap batik akan memutus rantai regenerasi warisan budaya, karena dengan penetapan tersebut kita sebagai bangsa Indonesia mempunyai tanggungjawab yang besar dalam upaya menjaga warisan nusantara ini," katanya.

Guna membangkitkan minat terhadap batik tersebut, Sri Sultan mengatakan bahwa perlu adanya sinergi antara modernitas dengan sisi klasik, unik dan tradisi luhur budaya Jawa.

Sri Sultan menyambut baik berdirinya Workshop dan Galeri batik GKBI sebagai wisata edukasi untuk memperkenalkan kembali pada generasi muda sebagai media pengembangan dan pembelajaran tentang batik.

"Mari kita serukan lagi kebangkitan batik Yogyakarta dengan kebanggaan dan kecintaan terhadap generasi penerus agar mereka mau memakai batik Yogyakarta sebagai bagian dari kontribusi bagi bangkitnya industri dan pasar batik di era bebas," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement