Selasa 03 May 2016 06:47 WIB

Partai Anti-Islam Jerman Terus Tebar Kebencian

Rep: c25/ Red: Bilal Ramadhan
Para delegasi memberikan suara dalam kongres Partai Alternative for Germany (AfD)
Foto: Sydney Morning Herald
Para delegasi memberikan suara dalam kongres Partai Alternative for Germany (AfD)

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Anggota Partai Alternative for Germany (AfD) menuding Islam tidak kompatibel dengan konstitusi. Mereka turut mendukung pelarangan menara masjid dan burqa.

Dalam perdebatan hari kedua kongres partai, tidak kurang 2.000 orang bersorak saat podium menyatakan penolakan atasw simbol Islam. Bahkan, mereka berani melontarkan ejekan dan mengusulkan untuk diadakan sebuah dialog, dengan Muslim Jerman.

"Islam asing bagi kita, dan untuk alasan itu tidak bisa menggunakan prinsip kebebasan beragama yang sama seperti untuk Kristen," kata Hans-Thomas Tillschneier, seperti dilansir Al Jazeera, Senin (2/4).

Sejak tiga tahun lalu, AfD telah menyatakan sikap anti Islam atas kedatangan jutaan pengungsi di Eropa, yang sebagian besar umat Muslim. Partai ini memang tidak memiliki perwakilan parlemen federal di Berlin, tapi anggotanya bertebaran di 16 negara bagian di Jerman.

Jajak pendapat menjelang pemilihan federal 2017, telah memberikan dukungan sekitar 14 persen kepada AfD. Bahkan, ini terbilang tantangan serius untuk partai-partai konservatif lain, termasuk partai Kanselir Jerman saat ini Angela Merkel.

Jerman adalah rumah bagi hampir empat juta Muslim, yang berarti lima persen dari total penduduk Jerman. Bulan lalu, Germany Central Counil of Muslims mengaku khawatir, lantaran sikap AfD yang semakin mirip kekejaman Nazir milik Adolf Hitler.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement