Selasa 03 May 2016 10:26 WIB

Potensi Retribusi Tahura Jabar Capai Rp 8 Miliar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan melepaskan burung raptor migran dunia pada peresmian Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, Tebing Karataon sebagai lokasi pemantauan burung Raptor migran dunia di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Senin (2/5).
Foto: Dede Lukman Hakim
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan melepaskan burung raptor migran dunia pada peresmian Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, Tebing Karataon sebagai lokasi pemantauan burung Raptor migran dunia di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Senin (2/5).

REPUBLIKA.CO.ID,‪ BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan atau Aher meresmikan tempat wisata Tebing Karaton yang berada di Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) di Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, Senin petang (2/5).‬ Menurut Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, kawasan Tahura akan tetap menjadi hutan konservasi tanpa berubah fungsi menjadi hutan produksi atau lainnya. 

Namun, Tahura akan tetap bisa memberikan manfaat lain. Misalnya pendidikan dan keuntungan ekonomi. Bahkan, ke depannya, dia mengatakan, tempat ini bisa dikembangkan menjadi kawasan wisata minat khusus untuk education, research, sport, dan tourism.‬

Menurut Aher,  tahun-tahun sebelumnya retribusi yang dihasilkan dari kawasan Tahura rata-rata hanya Rp 3 miliar per tahun. Namun, pada  2016 ini, Tahura sudah menghasilkan retribusi sebesar Rp 1,9 miliar.‬ Padahal, baru berjalan selama tiga bulan.

‪“Bisa dibayangkan, tahun-tahun sebelumnya pendapatannya hanya sebesar Rp 3 miliar per tahun. Sekarang, tiga bulan sudah menghasilkan Rp 1,9 miliar. Artinya, tahun ini kawasan Tahura memiliki potensi retribusi sekitar Rp 8 miliar,” ujarnya. 

Aher mengatakan, peresmian ini dilakukan bertepatan dengan dua tahun tempat wisata ini dikenal dan diberi nama Tebing Karaton.‬ Ia pun sangat menyambut baik atas adanya tempat wisata ini. Karena, Tebing Karaton yang merupakan pelengkap dari kawasan konservasi Tahura.

Menurut dia, Pemprov Jabar, ingin melengkapi Tahura dengan berbagai kelengkapan yang ada. Agar hutan ini bisa menghasilkan banyak hal. Misalnya, nuansa pendidikan, menghasilkan ekonomi atau retribusi, menjadi tempat riset, tempat persemaian bunga-bungaan atau berbagai jenis tanaman yang ada seperti bunga anggrek atau penghasil madu.  "Jadi bisa menghasilkan berbagai banyak hal selain kayu,” katanya.

‪Tebing Karaton, merupakan tempat pariwisata berbasis pemandangan alam dan kehutanan. Ada dua hal ditawarkan tempat wisata yang satu ini. Yakni sebuah tempat atau spot untuk melihat panorama alam sekitar cekungan Bandung dari atas bukit Tebing Karaton. Yang kedua, yakni kawasan hutan konservasi lengkap dengan burung-burung liar penghuni hutan.‬

‪Untuk itu, secara simbolis dalam acara ini Gubernur menanam tanaman berupa pohon yang bisa menghasilkan buah untuk dikonsumsi burung dan juga sebagai simbol pelestarian tanaman hutan. Usai menanam pohon Gubernur juga melepas berbagai jenis burung, seperti burung kacamata, tekukur, perenjal, ciblek, dan burung jalak dengan tujuan untuk melestarikan ekosistem burung yang ada di sekitar Tahura ini.‬

‪Pada kesempatan tersebut, Aher juga meresmikan Tebing Karaton Tahura sebagai tempat pengamatan burung raptor migran dunia. Karena, kawasan ini sering juga dihinggapi oleh burung-burung dunia ketika melintas untuk bermigrasi antar-benua, yang biasanya terjadi pada bulan September. Gubernur pun, mengukuhkan kepengurusan Forum Pelestari dan Peduli Burung-burung Liar Jawa Barat.‬

‪Tebing Keraton adalan kawasan perbukitan yang bernama Bukit Jontor. Namun, salah satu warga bernama Asep mengusulkan Tebing Karaton (dalam Bahasa Indonesia berarti keraton)  menjadi kawasan wisata. Menurut informasi yang berkembang di masyarakat, tempat ini dinamani Tebing Karaton karena dulu kawasan tersebut merupakan kerajaan gaib. Namun, ada juga yang mengartikan Tebing Karaton sebagai kemegahan alam lengkap dengan panoramanya yang indah dipandang mata. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement