REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Seluruh aktifitas perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) diliburkan selama dua hari. Hal ini menyusul pembunuhan sadis yang dilakukan seorang mahasiswa terhadap dosennya, Senin (2/5) sore kemarin.
Kabag Humas UMSU Ribut Priadi mengatakan, keputusan tersebut diambil sebagai bentuk berkabung atas tewasnya dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMSU, Nur'ain Lubis (63) di tangan mahasiswanya, RS (Roymardo Sah) (20).
"Pihak rektorat meliburkan aktivitas perkuliahan sebagai bentuk berkabung dan turut berduka cita atas peristiwa ini. Perkuliahan akan dimulai lagi pada Senin, 9 Mei," kata Ribut, Selasa (3/5).
Ribut menegaskan, pihaknya siap membantu polisi untuk mengungkap kasus pembunuhan sadis ini. Apa yang dibutuhkan oleh penyidik, lanjutnya, akan diberikan.
"Kami akan membantu selama dibutuhkan oleh penyidik kepolisian," ujarnya.
Menurut Ribut, pihak rektorat UMSU mendukung penuh proses hukum yang dijalankan Polresta Medan. Mereka berharap polisi dapat mengusut tuntas kasus ini dan menghukum pelaku sesuai dengan aturan yang berlaku. Apalagi, kata Ribut, tindakan yang dilakukan pelaku sudah sangat mencoreng citra pendidikan di Indonesia.
"Kita terus memantau kasus ini. Apalagi, dosen yang menjadi korban kekerasan dengan sadis. Kami serahkan semua ini kepada pihak kepolisian," kata Ribut.
Sebagai bentuk berduka lainnya, segenap unsur UMSU, lanjut Ribut, akan ikut takziah di rumah duka di Jl Lama, Pancurbatu, Deli Serdang. Keluarga besar UMSU pun akan bersama-sama mengantarkan jenazah ke liang lahat yang telah disediakan di pemakaman dekat rumah duka. Rencananya, jenazah almarhumah akan dikebumikan usai solat dzuhur hari ini.
Sebelumnya, seorang mahasiswa tega menggorok dosennya sendiri di dalam kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) di Jl Mukhtar Basri Medan, Senin (2/5) sore.
"Korban pembunuhan atas nama Dra Hj. Nur'ain Lubis, umur 63 tahun. Korban adalah Dosen FKIP UMSU Medan," kata Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Helfi Assegaf.
Pelaku diketahui berinisial RS, mahasiswa korban dari angkatan 2013. Helfi mengatakan, pelaku diketahui mengeksekusi korban dengan sadis di kamar mandi kampus tersebut.
Belum diketahui motif pembunuhan yang dilakukan pelaku. Saat ini, kasus tersebut tengah diproses oleh Satuan Reserse Kriminal Polresta Medan.