REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Pengusaha bangunan Pete Faulkner menghabiskan waktu selama tiga pekan merancang dan membuat peti kayu besar yang akan digunakan untuk mengangkut salah satu harta paling berharga milik Perpustakaan Nasional Australia (NLA) dari Canberra ke Melbourne.
Peta Kepulauan Orientalis tahun 1633 buatan Belanda, sive Asiaticus (Timur dan kepulauan Asia) merupakan salah satu benda yang paling langka di dunia dan sangat rentan.
"Tugas ini sangat menyita perhatian saya. Saya banyak melakukan perekatan dan menempel dan mengukur,” kata Faulkner, menjelaskan pekerjaan yang dia lakukan untuk memastikan perjalanan yang aman untuk peta ini.
"Pada akhirnya kami harus meletakan kotak kayu diatas kotak kayu dengan perlindungan yang baik ..Kami berusaha mengeluarkan lembaran peta itu tanpa menyentuhnya sama sekali,” katanya.
Peta itu menurut pakar Kartograp asal Belanda, Joan Blaeu, merupakan penggambaran awal dari New Holland dan Tasmania dan dokumen yang menjadi sumber rujukan pembuatan peta-peta Australia selanjutnya. Peta langka ini diakuisisi oleh NLA pada 2013 setelah ditemukan di sebuah fasilitas penyimpanan di Swedia.
Sumbangan untuk pemeliharaan peta ini berdatangan setelah sebelumnya peta ini dipamerkan di Pameran Peta Dunia, telah memungkinkan peta ini dianalisis oleh tim ahli dari Universitas Melbourne.
Manager pelestarian artefak dari NLA, Danyl Cloughley mengatakan para tim konservator akan mengidentifikasi opsi perlakuan terbaik untuk menstabilkan dan melindungi peta itu.
sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/2016-05-02/peta-langka-asia-dan-tasmania-berusia-hampir-400-tahun-direhabilitasi-di-universitas-melbourne/1576200
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement