REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun plaza dan kompleks apartemen di sekitar kawasan Masjid Jami Keramat Luar Batang mendapat penolakan keras dari masyarakat. Sekelompok warga yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (AMJU) menilai rencana tersebut bakal merusak tatanan sosial yang ada di kampung itu.
"Luar Batang ini kampung bersejarah. Di sini juga ada Masjid yang menjadi kebanggaan umat. Masak situs ini mau dirusak dengan pembangunan apartemen dan pusat perbelanjaan di sekitar Masjid?" ujar Koordinator AMJU, Jamran, kepada wartawan, Selasa (3/5).
Ia berpendapat, rencana Gubernur Basuki Purnama (Ahok) yang ingin membangun plaza di sekeliling Masjid Jami Keramat Luar Batang harus ditentang oleh segenap warga Jakarta. Pasalnya, masjid itu tidak hanya berfungsi sebagai rumah ibadah, melainkan juga menjadi pusat kegiatan sosial umat selama berabad-abad. Dengan begitu, kata Jamran, Masjid Jami Keramat Luar Batang tak layak direduksi fungsinya dengan hanya menjadikannya sebagai tempat wisata semata.
"Kalau Ahok memang mau membangun Jakarta, harusnya nilai-nilai luhur itu tidak dirusak," kata Jamran.
Jamran juga mengecam keras langkah Ahok yang menggunakan aparat TNI dan Polri dalam proses penggusuran warga di sejumlah kawasan Jakarta. Menurut dia, tindakan semacam itu sama sekali tidak beradab dan melanggar norma-norma kemanusiaan.