REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mundurnya Idrus Marham dan munculnya nama Hutomo Mandala Putra atau yang akrab disapa Tommy Soeharto di bursa calon ketua umum (caketum) munaslub Golkar, dianggap tidak memberikan kekuatan baru dari beberapa nama caketum yang sudah ada.
Koordinator Generasi Muda Golkar, Mirwan BZ Vauly mengatakan, tidak ada terminologi kekuatan baru di Golkar. Hal ini menyikapi masuknya nama Tommy Soeharto yang juga putra kedua dari mantan presiden soeharto ini.
"Saya tidak melihat ada calon kuat lain, selain selain Akom (Ade Komaruddin), SN (Setyo Novanto), Airlangga, Azis dan Syahrul yasin Limpo yang sebelumnya sudah menyatakan akan maju berkompetisi," kata dia kepada Republika.co.id, Selasa (3/5).
Ia menegaskan Golkar adalah partai kader, dengan kader bersusun, bertingkat dan bergenerasi. Karena itu, semua caketum akan pasti diisi oleh kader. "Kalaupun ada Mas Tommy ikut mendaftar, itu karena Mas Tommy juga kader Golkar," ujar dia. Karena itu pendaftaran dibuka siapapun boleh mendaftar. "Namun ada syarat-syarat untuk mendaftar sebagai calon," dia mengingatkan.
Nama Tommy Soeharto muncul setelah ia ikut mendaftarkan diri dalam munaslub Golkar yang akan digelar pada 15 hingga 17 Mei mendatang. Namun pencalonan Tommy ini dianggap bermasalah karena terganjal aturan tidak pernah terganjal kasus pidana