REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Roymardo Sah (20 tahun), tersangka pembunuhan dosen Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU), Nur'ain Lubis (63), dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tidak neko neko.
Pemilik tempat kos yang dihuni Roymardo selama menuntut ilmu di UMSU, Boru Silalahi, mengatakan, selama tinggal di sana pemuda itu terkesan kurang bergaul.
"Dia enggak mau menegur kalau enggak ditegur duluan," kata Boru Silalahi saat ditemui di rumah kosnya, di Jalan Tuasan Medan, Selasa (3/5).
Boru Silalahi mengaku terkejut dan tidak menyangka Roymardo tega membunuh dosennya. Ia pun mendapat kabar mengejutkan itu dari temannya saat kasus tersebut ramai diberitakan di media massa. "Saya dapat kabar ada pembunuhan di UMSU semalam, tapi saya terkejut kalau si Roy pelakunya," ujar dia.
Menurut dia, selama ini Roymardo sama sekali tidak pernah menunjukkan gelagat yang tidak baik. Ia menilai, selama menghuni kamar kos miliknya, pemuda asal Padang Sidempuan itu tidak pernah berbuat yang macam-macam. "Saya rasa dia baik, enggak pernah buat macam-macam selama di kos," kata Boru.
Dia pun tidak yakin jika Roymardo terlibat penyalahgunaan narkoba. Pasalnya, pemuda itu selama ini terlihat cukup taat beribadah. Ia pun mengaku kejadian tersebut sedikit menimbulkan rasa khawatir di dalam dirinya.
"Anaknya rajin shalat. Tapi itulah, selama di sini dia pendiam, enggak banyak cakap, aku enggak nyangka," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Nur'ain Lubis, dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMSU Medan, tewas ditusuk mahasiswanya sendiri, Roymardo Sah (20), pada Senin (2/5) sore. Dia ditemukan di toilet salah satu gedung kampus tersebut dengan 10 luka tusuk di leher dan tiga luka sayat di pergelangan tangan kirinya.
Saat ini, pelaku masih menjalani pemeriksaan di Mapolresta Medan.