Selasa 03 May 2016 23:24 WIB

Rekonstruksi Tunjukkan Siswi SMP Diperkosa Secara Keji

Rep: C30/ Red: Ilham
Kasus pemerkosaan (ilustrasi)
Foto: wonderslist.com
Kasus pemerkosaan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadiv Humas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan rekonstruksi kasus pemerkosaan Y (14 tahun) di Desa Kasie Kasubun, Padang Ulak Tanding, Rejang Lebong, Bengkulu telah dilaksanakan pada Senin (2/5). Hasil rekonstruksi menggambarkan bagaimana 14 pelaku memperkosa Y secara bergilir.

"Kemarin dilaksankan rekonstruksi terhadap 12 pemuda yang telah melakukan pemerkosaan terhadap anak di bawah umur, Y (14)," ujar Boy ditemui di ruangannya di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (3/5).

Boy berujar proses rekonstruksi melibatkan 12 pelaku pemerkosa sedangkan dua pelaku lainnya masih buron. Dari rekonstruksi itulah kata Boy, penyidik mengetahui bagaimana para pelaku melakukan aksi memperkosa anak SMP usai pulang sekolah secara bergilir.

Usai Y (4) diperkosa secara bergilir oleh 14 orang, bahkan ada salah satu pelaku yang mengulangi perbuatannya dengan kembali memperkosa Y. Padahal kondisi Y sudah tidak berdaya, pingsan, hingga akhirnya meninggal dunia.

"Jadi ini tindakan yang sangat tidak manusiawi dan tidak beradab," ujar Boy.

Diketahui peristiwa bermula saat 14 pelaku mengumpulkan uang untuk membeli tuak sebanyak 14 liter di salah satu warung di desa Kasie Kasubun. Kemudian 14 pelaku tersebut mengadakan pesta tuak di sebuah kebun pada Sabtu, 2 April 2016.

Usai berpesta masih hari yang sama, sekitar pukul 12.00 WIB para pelaku keluar dari kebun dan nongkrong di pinggir jalan. 14 pelaku tersebut masih dalam kondisi mabuk usai pesta tuak.

Kemudian sekitar pukul 13.00 WIB, korban melintas di jalan dekat kebun Karet usai pulang sekolah. Korban masih menggunakan seragam sekolah dan membawa pulang taplak meja serta bendera merah putih untuk dicuci di rumah.

Dalam kondisi mabuk, pelaku mencegat korban dan berusaha memeluk. Korban berontak dan berusaha melawan, hal itu membuat pelaku semakin emosi ajakannya di tolak. Selanjutnya para pelaku menyeret korban lalu memperkosanya.

Usai melakukan perbuatan biadab tersebut, pelaku mengikat tubuh korban dan membuangnya ke jurang se dalam lima meter. Untuk menghilangkan jejak, pelaku juga menutupi tubuh korban dengan dedaunan kemudian kembali kerumah masing-masing.

Dua hari setelah pemerkosaan dan pembunuhah, Senin (4/4) pagi, mayat korban ditemukan dalam dalam kondisi setengah bugil dan hanya ditutupi baju singlet. Posisi badan terlungkup dengan tangan terikat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement