REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat momen liburan panjang, biasanya area pantai di Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) akan berubah menjadi lautan manusia. Pada liburan panjang yang dimulai dari tinggal 5 hingga 8 Mei 2016 ini pengunjung diperkirakan akan membludak, sehingga pengelola Ancol mengantisipasi kejadian anak hilang.
Di antara ribuan pengunjung yang berwisata ke pantai di Ancol, kejadian anak yang terpisah dari orang tuanya sudah menjadi hal yang tidak aneh lagi. Namun, kejadian tersebut perlu diminalisir untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Humas Taman Impian Jaya Ancol Rika Lestari, mengatakan terkait kejadian anak hilang di area pantai sebenarnya sudah diawasi oleh tim life guard. Selain itu, dia mengatakan setiap lima menit tim life guard juga akan mengingatkan setiap orang tua untuk tidak melepas anaknya.
“Apalagi dari tempat life guard yang cukup tinggi juga bisa dilihat anak-anak yang terpisah dari orang tuanya,” kata Rika kepada Republika.co.id, Selasa (3/4).
Menurut Rika, dalam momen liburan panjang kali ini tim guard akan berupaya mengumumkan jika ada pengunjung yang kehilangan anak. Namun, jika belum ditemukan akan diamankan di posko keamanan terlebih dahulu. “Kalau liburan panjang, mungkin pasti ada yang hilang. Tapi, kita bisa meminimalisir dengan cara menghimbau kepada pengunjung untuk memerhatikan anaknya,” katanya.
Rika mengatakan, biasanya tim life guard akan mengimbau melalui pengeras suara untuk menjaga anggota keluarganya agar tidak terpisah. Juga menjaga kebersihan dan jmenjaga supaya tidak melewati batas garis pantai yang sudah ditetapkan.
Agar anak tidak hilang, dia menambahkan setiap orang tua harus memerhatikan anaknya sendiri. Karena, pengawasan tidak bisa diandalkan sepenuhnya kepada pengelola. “Kami kan yang diawasi cukup banyak. Jadi, peran orang tua itu sangat penting. Jadi, tipsnya itu orang tuanya itu harus tetap menjaga anaknya supaya tidak terlepas,” jelas dia.