REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer Komunikasi dan Hubungan Kelembagaan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Akhmad Sujadi mengatakan, telah menyiapkan 25 armada kapal untuk angkitan masa mudin Lebaran 2016. Rinciannya kapal tipe 2.000 sebanyak 12 kapal, tipe 1.000 ada sembilan kapal, dan tipe 500 sebanyak tiga kapal.
"Masing-masing kapal ini sudah ada rutenya meliputi ke Belawan, Natuna, Balikpapan, Makassar, Labuan Bajo, Merauke, dan Jayapura," ujarnya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (3/5) kemarin.
Ia menyatakan, volume tertinggi ada pada rute Batam-Medan, Surabaya-Dumai, Semarang-Dumai, Makassar-Labuan Bajo, dan juga Makassar-Balikpapan.
Mengantisipasi tingginya jumlah penumpang, Pelni akan memberikan toleransi penambahan penumpang yang ditetapkan Kementerian Perhubungan sebesar 30 persen dari kapasitas kapal. Ia menuturkan, kapal Pelni baru akan penuh pada saat libur Lebaran, Natal, dan Tahun Baru.
"Kalau hari-hari biasa itu biasanya rata-ratanya hanya 58 persen dari kapasitasnya. Jadi peak season itulah yang kita dapatkan penumpang," lanjutnya.
Pada Lebaran nanti, ia memperkirakan kenaikan penumpang sebesar 15 persen. Angka sebesar ini diperoleh dari optimalisasi koridor Jakarta-Surabaya, yang umumnya kosong.
Sujadi melanjutkan, rute Jakarta-Surabaya saat Lebaran biasanya penumpang lebih banyak naik dari Surabaya, dengan rute Surabaya-Makassar, Surabaya-Baubau, dan sebagainya. "Ini yang kami coba akan tawarkan terutama kepada BUMN dan perusahaan swasta untuk memanfaatkan angkutan mudik gratis. Kapal laut bisa menyediakan Jakarta-Surabaya pada perjalanan reguler," ucapnya.
Sejauh ini, ia mengatakan tidak ada penambahan kapal untuk Lebaran. Namun akan ada penambahan trayek. Mengenai tarif, Sujadi mengatakan, sejak 1 Mei Pelni telah menurunkan tarif ekonomi sebesar tiga persen sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No 38 tahun 2016. "Misalkan tarif terendah itu Rp 241 ribu untuk Jakarta-Batam maupun Jakarta-Surabaya, kami menurunkan sekitar Rp 7.000 sampai Rp 7.500," katanya menambahkan.