REPUBLIKA.CO.ID, SULU -- Militan Abu Sayyaf mengancam akan membunuh tiga sandera lain yang mereka tahan di dasar hutan di selatan Filipina selama lebih dari sepekan. Ancaman ini dikeluarkan setelah sebelumnya mereka memenggal seorang sandera asal Kanada, saat tuntutan uang tebusan jutaan dolar tak dipenuhi.
Dilansir The Guardian, Selasa (3/5), dalam sebuah video yang dirilis Site Inteligence Group para tawanan dari Kanada, Norwegia dan Filipina memohon pemerintah Kanada dan Filipina mengabulkan permintaan militan Abu Sayyaf.
Selain itu dalam video tampak enam militan Abu Sayyaf bersenjata berdiri di belakang para sandera. Bendera hitam menggantung di tengah latar belakang pohon pisang dan rimbun dedaunan.
Sementara sandera Norwegia Kjartan Sekkingstad mengatakan jika permintaan para penculik tak dipenuhi maka mereka akan dieksekusi seperti rekan Kanada mereka, John.
Para militan memenggal kepala John Ridsdel pada 25 April di provinsi selatan Filipina, Sulu. Pemenggalan dilakukan setelah mereka gagal mendapatkan uang tebusan 300 juta peso yang mereka ajukan.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, mengutuk pembunuhan itu dan bersumpah untuk tidak menyerah pada tuntutan tebusan para penculik. Kepala Militer Filipina pun melancarkan serangan pascapemenggalan. Pejabat keamanan percaya serangan telah menewaskan lebih dari selusin anggota kelompok bersenjata itu sejauh ini