Rabu 04 May 2016 12:06 WIB

Bank Dunia: Kelangkaan Air Ancaman Pertumbuhan Ekonomi

Krisis air bersih (ilustrasi)
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Krisis air bersih (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Dunia menyatakan kondisi kelangkaan air yang ditambah dengan fenomena perubahan iklim merupakan ancaman bagi pertumbuhan perekonomian karena dapat mengurangi Pendapatan Domestik Bruto (PDB) hingga menciptakan konflik dalam suatu negara.

"Kelangkaan air adalah ancaman besar bagi pertumbuhan dan stabilitas perekonomian di seluruh dunia, dan perubahan iklim hanya membuatnya semakin buruk." kata Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (4/5).

Menurut dia, bila negara-negara tidak mengambil tindakan yang lebih baik dalam mengelola sumber daya alam, maka Bank Dunia menganalisis bahwa kawasan dengan populasi yang besar dapat mengalmai periode pertumbuhan perekonomian negatif yang panjang.

Bank Dunia telah mengeluarkan laporan bertajuk "High and Dry: Climate Change, Water and the Economy" yang menyatakan kombinasi melonjaknya jumlah penduduk dan perumahan serta perluasan wilayah kota akan mengakibatkan meningkatnya permintaan atas air.

Namun masalahnya, menurut laporan tersebut, masih ada kawasan yang pasokan airnya tidak dikelola dengan baik dan tidak pasti. Laporan tersebut mencontohkan, sejumlah kawasan di dunia ini yang air dapat menjadi langka padahal jumlahnya banyak antara lain di Afrika bagian tengah dan Asia Timur. 

Begitu pula terdapat kawasan yang memang sudah kekurangan air sejak lama seperti Timur Tengah dan daerah di sekitar savana dan gurun Sahara, Afrika. Lembaga keuangan multilateral itu mengingatkan bahwa kekurangan air dapat meningkatkan risiko konflik, melonjaknya harga pangan serta mendorong migrasi.

Untuk itu, negara-negara diharapkan dapat menjabarkan kebijakan dan investasi yang mengatasi kelangkaan air yang mencakup perencanaan yang lebih baik dalam alokasi sumber daya air, menerapkan insentif guna meningkatkan efisiensi air, dan investasi dalam infrastruktur yang bertujuan mengamankan pasokan dan ketersediaan air.

Pembuatan infrastruktur yang memadai dinilai memang salah satu upaya yang baik bukan hanya dalam mengatasi kelangkaan air, tetapi juga untuk membantu mengatasi permasalahan lainnya seperti kemiskinan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement