Rabu 04 May 2016 14:13 WIB

Konsumsi Rumah Tangga Masih Jadi Andalan Pertumbuhan Ekonomi

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nidia Zuraya
Warga membeli sembilan bahan pokok di Pasar PSPT, Jakarta Selatan.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Warga membeli sembilan bahan pokok di Pasar PSPT, Jakarta Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, ‎JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2016 mencapai 4,92 persen‎ (year on year). Angka ini lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi kuartal I 2015 sebesar 4,73 persen. Namun turun dibandinkang kuartal IV 2015.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, pertumbuhan perekonomian global yang masih tertatih memberikan dampak cukup besar pada pertumbuhan perekonomian Indonesia. Sebab laju ekspor maupun impor ikut mengalami penurunan. 

"Untuk ekspor kita turun 3,88 persen dan impor turun 4,24 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015," ujar Suryamin dalam jumpa pers di kantornya, Rabu (4/5).

‎Menurutnya penurunan laju ekspor impor bisa tertolong dengan peningkatan nilai konsumsi ruamh tangga yang memberikan porsi terbesar dengan nilai mencapai 58,56 persen dalam pertumbuhan ekonomi kuartal I, yang naik 4,94 persen. "Konsumsi rumah tangga ini memiliki share tebesar dalam pertumbuhan ekonomi, dan membuat laju ekonomi kita cukup tinggi," lanjut Suryamin.

Untuk  pertumbuhan konsumsi lembaga non profit rumah tangga pada kuartal I 2016 adalah 6,38 persen. Nilai konsumsi lembaga non profit rumah tangga memiliki porsi 1,16 persen dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.‎ Sedangkan Konsumsi pemerintah masih tumbuh rendah 2,93 persen pada kuartal I 2016, dan mampu memberi porsi 6,8 persen pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Sementara pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi mengalami pertumbuhan sebesar 5,57 persen‎ dengan sumbangsih porsi 33,16 persen. Peningkatan ini seiring dengan semakin banyaknya investasi yang masuk ke dalam negeri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement