REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah 10 orang warga negara Indonesia (WNI) yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf berhasil dibebaskan, pemerintah kini fokus membebaskan empat sandera WNI lainnya.
Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), pemerintah pun membuka keterlibatan pihak lainnya yang ingin membantu dalam upaya pembebasan sandera WNI.
"Iya kita terbuka dengan siapa yang ingin membantu tapi harus terkoordinasi," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (4/5).
JK mengatakan, proses negosiasi pembebasan sandera WNI yang ditahan di tempat yang berbeda dengan ke-10 WNI sebelumnya masih berlangsung hingga saat ini. Kendati demikian, ia enggan membeberkan secara detail terkait upaya pembebasan tersebut.
Pemerintah menegaskan akan mengupayakan pemulangan para sandera dengan selamat. Selain itu, JK juga menyampaikan pemerintah tidak akan membicarakan tebusan untuk menyelamatkan para sandera.
"Pemerintah tidak pernah dengan cara apapun berbicara tebusan, karena itu juga kita tidak ingin, karena makin tebusan makin terulang," kata JK.