Rabu 04 May 2016 14:25 WIB

Seperempat Anak Usia Sekolah Tinggal di Daerah Krisis

Red: Yudha Manggala P Putra
 Anak-anak pengungsi Suriah berjalan bersama keluarganya di Serbia.  (REUTERS/Marko Djurica)
Anak-anak pengungsi Suriah berjalan bersama keluarganya di Serbia. (REUTERS/Marko Djurica)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seperempat anak usia sekolah di dunia yang berjumlah sekitar 462 juta, tinggal di negara-negara terdampak krisis seperti peperangan dan bencana. Hal itu diungkapkan UNICEF, Rabu (4/5), ketika mengungkapkan program dana baru untuk membantu mereka kembali ke kelas.

Hampir 75 juta anak dipertimbangkan sangat memerlukan bantuan agar bisa tetap bersekolah, namun badan dunia untuk masalah anak itu mengatakan hanya dua persen bantuan kemanusiaan yang diarahkan untuk pendidikan.

Program Pendidikan Tidak Bisa Menunggu, akan diluncurkan dalam Pertemuan Puncak Kemanusiaan Dunia yang pertama di Istanbul bulan ini. Tujuannya, mengumpulkan dana sebanyak empat miliar dolar AS untuk membantu 13,6 juta anak selama lima tahun dan 75 juta lainnya hingga tahun 2030.

"Pendidikan bisa mengubah hidup dalam keadaan darurat," kata Josephine Bourne, kepala pendidikan UNICEF.