REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon menyarankan pada Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani agar lebih responsif terhadap permasalahan yang terjadi di Indonesia.
Komentar tersebut merujuk pada pernyataan Puan yang tidak mengetahui kasus Yuyun, pelajar SMP yang diperkosa dan dibunuh oleh 14 orang.
"Saya kira, mungkin Bu Puan lebih banyak membaca, apalagi ini berita yang menonjol. Tak perlu menunggu laporan, kalau perlu responsif, pro aktif," kata dia di Kompleks Parlemen Jakarta, Rabu (4/5). Sebab, Fadli melanjutkan, kasus Yuyun merupakan berita besar yang luar biasa.
Fadli menegaskan, kasus yang menimpa Yuyun tidak boleh terulang pada siapapun dan di manapun. Sehingga, kasus Yuyun tidak boleh hanya dianggap sebagai peristiwa biasa saja dan angin lalu. "Saya minta Menko PMK responsif dan jangan menunggu laporan," ujarnya.
Baca juga: Menteri Yohana Dijadwalkan Mengunjungi Keluarga Yuyun
Baca juga: Menpora: Para Pemerkosa Yuyun Harus Dihukum Berat dan Dikebiri!
Fadli melah mempertanyakan sepak terjang Kemenko PMK. Ia menilai, selama ini lembaga negara itu hanya banyak berwacana. "(Kemenko PMK jalan) saya tidak tahu, bahwa lebih banyak wacana, masih revolusi wacana," kata Fadli.
Sebelumnya, sebuah media online nasional memberitakan bahwa Puan Maharani mengaku belum tahu soal kasus pemerkosaan atas pelajar SMP, Yuyun. "Wah saya belum tahu. Apa itu ya?" ujar Puan, Selasa (3/5), seperti dikutip media online tersebut.
"Aduh, saya belum dengar," kata Puan lagi, usai mendengar penjelasan singkat dari wartawan soal kasus tersebut.
"Saya belum dengar nih, dari tadi di kantor terus," ujar Puan.