Rabu 04 May 2016 16:05 WIB

Ini Penjelasan Keluarga Soal Penyebab Meninggalnya Tutty Alawiyah

Tutty Alawiyah
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Tutty Alawiyah

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI  -- Pihak keluarga mengungkapkan mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia periode 1998-1999 Tutty Alawiyah meninggal dunia, Rabu (4/5) pagi akibat penyakit pencernaan.

"Kami keluarga berikan kepercayaan kepada tim dokter. Hampir sebulan kakak saya dirawat di sana. Beliau mengidap penyakit pencernaan," kata adik almarhumah Zaki Abdullah Syafii, di Bekasi.

Jenazah Menteri Kabinet Pembangunan VII era Presiden Soeharto dan Kabinet Reformasi Pembangunan Presiden BJ Habibie itu disemayamkan di rumah duka, Jalan Raya Jati Waringin Nomor 50-51, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Almarhumah kelahiran Jakarta, 30 Maret 1942 itu meninggal dunia sekira pukul 07.15 WIB setelah sempat menjalani perawatan tim medis Rumah Sakit Metropolitan Medical Center Jakarta selama lebih kurang 30 hari.

Suasana rumah duka nampak dihadiri ribuan pelayat dari berbagai kalangan mulai dari masyarakat sekitar, tokoh masyarakat, tokoh partai politik, hingga kalangan pejabat lintas generasi.

Baca juga: Innalillah, Prof Tutty Alawiyah Meninggal Dunia

Baca juga: Prof Tutty Hampir Satu Bulan Dirawat di Rumah Sakit

Di antara keramaian itu tampak mantan Menteri Penerangan era Presiden Soeharto, Harmoko yang datang menggunakan kursi roda. Harmoko menyempatkan diri berbincang dengan perwakilan keluarga serta sejumlah kolega pejabat.

Baca juga: Doa Mengalir untuk Tutty Alawiyah

Baca juga: Tutty Alawiyah Dikenal Tegas dalam Akidah dan Syariat

Nampak pula di antara para pelayat itu yang merupakan ibu-ibu dari berbagai majelis taklim yang menjadi binaan Tutty Alawiyah serta siswa-siswi Sekolah As-Syafi'iyah Jatiwaringin yang merupakan sekolah binaan keluarga almarhumah.

"Kita ingin bertakziah. Beliau sosok yang baik dan menganyomi kaum perempuan," kata anggota Badan Kekeluargaan Majelis Taklim (BKMT) Tebet Jakarta, Ita Masrifah (38).

Menurut dia, almarhumah telah meninggalkan menorehkan sejumlah sumbangsih ilmu demi kemajuan Islam dan dunia pendidikan di Indonesia.

"Beliau memiliki pemikiran tentang Islam yang maju dan universal. Bahkan, pemikirannya banyak menginspirasi dunia pendidikan," katanya.

Almarhumah dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga Kelurahan Jatiwaringin, Pondokgede, Kota Bekasi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement