Rabu 04 May 2016 20:03 WIB

Kunjungi Medan, Tim Ekspedisi Islam Nusantara Kagumi Kebinekaan dan Toleransi Warga

Ruang dalam Istana Maimun yang merupakan salah satu ikon Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (28/4).Republika/Rakhmawaty La'lang
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ruang dalam Istana Maimun yang merupakan salah satu ikon Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (28/4).Republika/Rakhmawaty La'lang

REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN -- Tim Ekspedisi Rekam Jejak Islam Nusantara Nahdlatul Ulama mengunjungi Kota Medan untuk melihat berbagai peninggalan jejak-jejak kebesaran Islam di ibu kota Provinsi Sumatra Utara itu.

Ketua Tim Ekspedisi Rekam Jejak Islam Nusantara Imam Fitrudu, di Medan, Rabu (5/4), mengatakan, Kota Medan mendapat perhatian khusus karena di kota itu banyak meninggalkan jejak-jejak kebesaran Islam masa lalu yang sampai sekarang masih bisa dilihat dan terpelihara dengan baik.

Selain itu, sikap kebinekaan, keberagaman, dan toleransi beragama di Kota Medan menjadi contoh konkret terhadap perjalanan rekam jejak Islam Nusantara ini. Kota Medan, kata dia, sebagai kota ketiga yang ditelusuri di luar Pulau Jawa setelah Banda Aceh dan Aceh Besar.

Pihaknya berencana berada di Kota Medan selama empat hari dan akan mengunjungi sejumlah tempat seperti ke Masjid Al Osmani Medan Deli, Istana Maimun, Masjid Raya Al Mashun, gedung Museum Sumut, dan ziarah ke makam Kesultanan Deli. "Kami juga akan melakukan ceramah tentang deradikalisasi dan antinarkoba di SMA Negeri 4 Medan,” kata dia.

Sementara, Wakil Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan, Kota Medan banyak memiliki peninggalan sejarah tentang Islam, baik berupa gedung atau budaya. Contohnya di Masjid Raya Al Osmani di Medan Deli yang dibangun pada 1854, Masjid Lama Gang Bengkok di Kesawan, Masjid Raya Al Mashun, Istana Maimun, dan Taman Sri Deli.

"Pemkot Medan memberikan apresiasi atas kunjungan tim ekspedisi. Kami berharap dengan adanya ekspedisi ini kerukunan dan kedamaian di Kota Medan akan lebih meningkat, masyarakat semakin tercerahkan akan pentingnya kebersamaan, saling menghomati, dan saling menghargai antarsesama," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement