Rabu 04 May 2016 20:05 WIB

Pengamat: Jangan Ada Lagi Yuyun yang Lain

Tagar #NyalaUntukYuyun yang sempat meramaikan Twitter terkait dengan seorang siswi SMP, Yuyun yang tewas karena diperkosa
Foto: Twitter
Tagar #NyalaUntukYuyun yang sempat meramaikan Twitter terkait dengan seorang siswi SMP, Yuyun yang tewas karena diperkosa

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kasus pembunuhan sekaligus pemerkosaan terhadap Yuyun (14), siswi SMP Negeri 5 Padang Ulak Tanding, Bengkulu, merupakan tamparan keras bagi sisi kehidupan sosial. Demikian disampaikan pengamat ekonomi sosial Rizal E Halim.

"Tentunya Yuyun bukan kasus tunggal. Sejumlah kasus yang mirip telah terjadi dalam kurun waktu 10 tahun ini," kata dosen Universitas Indonesia itu di Depok, Rabu.

Bahkan, kata dia, pelaku kadang masih berusia anak-anak dan remaja. Realita ini tentu memerlukan respons yang tepat dari seluruh elemen bangsa. Ia mengatakan, salah satu pemicu meningkatnya kekerasan seksual adalah pengaruh pornografi yang dapat diakses bebas oleh anak-anak dan remaja.

"Terkait hal ini, Pemerintah dituntut untuk dapat bekerja maksimal dalam menyeleksi arus informasi yang masuk ke Indonesia," kata dia.

Ia mengatakan beberapa langkah mendesak yang dibutuhkan adalah secara intensif dan masif melalukan seleksi dan penutupan situs-situs yang bertentangan dengan nilai, norma, kebudayaan bangsa.

Baca juga, Polisi: Pemerkosa Yuyun Pantas Dihukum Berat.

Selanjutnya bekerja sama dengan tim kejahatan siber Polri untuk memberi efek jera bagi situs-situs dalam negeri yang mengandung kejahatan pornografi, teror, dan lain-lain. Selain itu, perlu juga dilakukan kerja sama dengan lembaga pendidikan dan organisasi masyarakat dan pemuka agama dalam sosialisasi internet sehat.

Filterisasi situs-situs berbahaya dapat dilkukan dengan bekerja sama dengan operator-operator telekomunikasi.

Simpul-simpul masyarakat termasuk elemen keluarga sebagai kumpulan terkecil tetap harus mewaspadai derasnya liberalisasi informasi yang berpotensi merusak moral bangsa. "Jangan ada lagi korban-korban kekerasan seksual anak pascakasus Yuyun," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement