Kamis 05 May 2016 11:39 WIB

PLO Jembatani Polisi dan Warga Aborigin di Queensland

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Kepolisian Queensland, Australia, memiliki petugas khusus yang bertugas menjembatani polisi dengan penduduk asli Aborigin. Petugas yang disebut police liaison officers (PLO) ini biasanya direkrut dari berbagai latar-belakang etnis.

Petugas PLO bertanggung jawab memastikan warga di wilayah tugasnya bisa mempercayai anggota polisi Queensland Police Service (QPS). Sebaliknya, PLO juga memastikan para polisi memahami nilai-nilai budaya masyarakat aborigin.

Salah satu sosok PLO bernama Kathy Lowah, bertugas di Kota Cairns dalam 10 tahun terakhir. Dia adalah sosok yang menjembatani polisi dengan warga aborigin dari Kepulauan Selat Torres.

"Polisi harus paham dan tahu tata cara adat dan budaya setempat yang masih berlaku sampai saat ini," ujar Kathy Lowah kepada ABC.

"Tradisi itu harus diakui sebab tentu saja ada alasannya mengapa masih terus dipraktekkan sampai sekarang," tambah perempuan yang dalam tugasnya dipanggil PLO Kathy Lowah.

Popularitas Cairns sebagai tempat tugas bagi polisi yang berasal dari luar kota itu membuat kesibukan Kathy sebagai "jembatan" terus berlanjut.

"Saya masih terus melakukannya setiap hari karena harus diakui banyak orang yang tidak memahami budaya setempat di sini," ujar Kathy.

Dia mengatakan budaya warga dari Kepulauan Selat Torres umumnya berbasis pada gender.

"Misalnya, saya harus menjelaskan mengapa polisi pria tidak boleh berbicara langsung dengan warga perempuan asal Kepulauan Selat Torres. Mengapa sebaiknya yang turun adalah polisi wanita (polwan)," ujar Kathy.Keluarga korban dalam kasus kematian 8 anak-anak di Kota Cairns.

Keluarga korban dalam kasus kematian 8 anak-anak di Kota Cairns.

Salah satu kasus besar yang pernah ditanganinya, yaitu saat dia membantu penyelidikan kasus kematian 8 anak-anak di sebuah rumah di Kota Cairns.

"Dalam budaya setempat, ada sosok yang disebut sebagai Marigedth [juru bicara] yang akan mewakili keluarga yang sedang berduka," katanya.

"Saat polisi Queensland (QPS) dan polisi Australia (AFP) mendekati keluarga, mereka harus bicara dengan Marigedth terlebih dahulu," jelasnya.

Menurut Kathy, tugas menjembatani dua kepentingan ini bukan pekerjaan yang mudah.

Selama 10 tahun bekerja sebagai PLO, Kathy mengaku hubungan polisi dengan masyarakat setempat semakin membaik.

"Polisi mendengarkan pemuka warga masyarakat, duduk bersama dan berdiskusi dengan warga," katanya.

Terjadinya interaksi seperti ini sangat menguntungkan kedua pihak. "Sekali terjalin kontak maka kedua pihak bisa saling memahami satu sama lain," tutur Kathy Lowah.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement