Kamis 05 May 2016 16:36 WIB

PII: Kita Adalah Saksi Sejarah Kejahatan PKI

Rep: Ahmad Barass/ Red: Teguh Firmansyah
Pelajar Islam Indonesia
Foto: PII
Pelajar Islam Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Untuk memperingati Hari Bangkit Pelajar Islam Indonesia (PII) ke-69, Perhimpunan Keluara Besar (PKB) PII Bali menggelar silaturrahmi di Kabupaten Jembrana, Kamis (5/5). Pertemuan dihadiri 40 peserta, berlangsung di Rumah Makan Biru Laut, Banyubiru, Negara Jembrana.

Perwakilan PB PKB PII di Bali, Fauzi Hasan Hajri mengemukakan, sudah 69 tahun PII berdiri, sudah banyak pula yang diperbuat. Namun demikian sebut Fauzi, masih banyak tugas yang belum diselesaikan PII. "Jangan pernah berhenti, tugas-tugas berat masih menanti bakti dari kader-kader PII," kata Fauzi.

Dalam pengantarnya, Fauzi menyebutkan, PII terlahir dalam kondisi perjuangan fisik mempertahankan negara RI. Karenanya sebut Fauzi, kader-kader PII sudah teruji dalam situasi sulit, serta tidak pernah dimanjakan oleh fasilitas yang mewah.

PII sebut Fauzi Hasan, bersama komponen umat Islam ikut melawan PKI.  Dalam peristiwa Kanigoro, PKI menyerang masjid yang dijadikan tempat dilaksanakannya kegiatan mental training PII.

"Kita adalah saksi sejarah, tentang kejahatan-kejahatan PKI," kata Fauzi.

Koordinator PKB PII Kabupaten Jembrana, Abdul Kholiq menyebutkan, kader-kader PII di Jembrana cukup banyak. Hanya saja selama ini sebut Kholiq, mereka tidak pernah menunjukkan jati dirinya sebagai kader PII, dengan aktif di sejumlah organisasi politik atau organisasi massa lainnya. "Tetapi komunikasi kami secara pribadi tetap terjalin dengan baik," kata Abdul Kholiq.

Baca juga, Maka Inilah Zaman Edan, Zaman Ketika Aib Terbuka Bebas.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement