REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Badan Pusat Statistik menyebut sebanyak 38,2 persen pekerja di Bengkulu hanya berpendidikan sekolah dasar bahkan ada yang tidak menyelesaikan jenjang pendidikan tersebut.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu Aden Gultom di Bengkulu, Kamis, mengatakan pekerja dengan pendidikan sekolah dasar ke bawah mendominasi dibandingkan pekerja dengan strata pendidikan lainnya.
"Dari 999,9 ribu jumlah pekerja yang didata, sebanyak 367,3 ribu hanya berpendidikan SD, jumlah ini lebih jauh dibandingkan dengan pendidikan diploma maupun sarjana," kata dia.
Untuk pekerja yang berpendidikan diploma, menurut dia, hanya berjumlah 27,8 ribu orang atau 2,9 persen dari jumlah pekerja. Sedangkan untuk pekerja dengan pendidikan sarjana berjumlah sekitar 113,1 ribu atau hanya 11,76 persen saja dari jumlah pekerja yang ada.
Sampai Februari 2016, kata Aden, lapangan kerja pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan masih mendominasi dengan jumlah 419,1 ribu pekerja atau mencapai 43,59 persen.
Sektor perdagangan, rumah tangga dan akomodasi serta sektor kemasyarakatan masing-masing sama menyerap 19 persen tenaga kerja. "Sisanya untuk lapangan kerja lain didata berkisar menyerap tenaga kerja 1-6 persen saja," ucapnya.
Sementara itu, jika menurut jumlah jam kerja, pada awal 2016 ini didata sebanyak 619,3 ribu orang atau 64,41 persen bekerja di atas 35 jam per minggu."Yang bekerja dengan jam kerja kurang dari 15 jam per minggu berjumlah 77,8 ribu orang atau 8,09 persen," ujarnya.
Provinsi Bengkulu ramai diberitakan menyusul kasus yang menimpa Yuyun.
Baca juga, Polisi: Pemerkosa Yuyun Pantas Dihukum Berat.