Kamis 05 May 2016 18:44 WIB

Penelitian Ungkap Ekonomi AS akan Anjlok Jika Trump Jadi Presiden

Red: Nur Aini
Donald Trump saat berkampanye ditemani istrinya Melania Trump
Foto: EPA
Donald Trump saat berkampanye ditemani istrinya Melania Trump

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Penelitian terbaru di Amerika Serikat mengungkap jika Donald Trump terpilih menjadi presiden AS dan melaksanakan rencananya mengusir semua pendatang gelap, maka perekonomian negara tersebut akan turun sekitar dua persen.

Penelitian lembaga konservatif American Action Forum itu menambah kritik terhadap kebijakan usulan calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, yang juga pernah berjanji membatalkan sejumlah perjanjian perdagangan internasional dan membangun tembok di perbatasan Meksiko. Dalam angka pemerintah, sekitar 6,8 juta dari 11 jutaan pendatang gelap, yang kini tinggal di Amerika Serikat, adalah pekerja gelap.

Jika pemerintah memulangkan mereka, maka sektor swasta akan kehilangan produktivitas bernilai sekitar 381,5 miliar dolar AS menjadi 623,2 miliar dolar AS. Kebijakan deportasi untuk para pekerja ilegal itu akan membuat banyak perusahaan kekurangan tenaga kerja tingkat rendah karena warga lokal tidak tidak mau mengisi lowongan tersebut. Penelitian American Action Forumidang mengungkap industri paling banyak mempekerjakan buruh gelap adalah pertanian, konstruksi, dan perawatan.

"Usulan kebijakan Trump tidak bisa dilakukan," kata Douglas Holtz-Eakin, kepala American Action Forum yang sempat menjadi penasihat ekonomi utama Senator John McCain saat mencalonkan diri menjadi presiden pada 2008.

Trump, yang secara efektif menang pencalonan presiden dari Partai Republik pada pekan ini, berulangkali mengancam mengusir semua yang tinggal secara gelap di Amerika Serikat. Dia beranggapan bahwa kehadiran para pekerja asing itu adalah faktor utama yang menahan peningkatan gaji dan menambah pengangguran bagi warga lokal. Pernyataan Trump itu memicu kritik keras dari pengusaha besar seperti keluarga Koch dan juga tokoh pembela hak asasi manusia.

Silang pendapat bertambah besar setelah Trump menyatakan bahwa Meksiko sengaja mengirim para pemerkosa dan pedagang narkoba ke Amerika Serikat. Dia juga mendesak agar Muslim dilarang memasuki Amerika Serikat untuk memperketat keamanan nasional.

Di sisi lain, banyak warga Amerika Serikat tertarik dengan kebijakan keras Trump soal imigrasi. Sekitar 52,6 persen responden, dalam polling Reuters bersama Ipsos pada September lalu, menyatakan bahwa imigran ilegal harus dideportasi. Hanya 34,6 persen yang ingin mereka tetap tinggal di Amerika Serikat. Ulasan American Action Forum menggunakan data dari Biro Statistik Buruh untuk memperkirakan nilai produktivitas imigran ilegal.

Menurut lembaga Dana Moneter Internasinonal (IMF), perekonomian Amerika Serikat diperkirakan akan memproduksi sekitar 18,7 triliun dolar AS dalam bentuk barang dan jasa pada 2016. Dengan demikian, sekitar 381,5 miliar dari kontribusi pekerja ilegal akan setara dengan dua persen angka PDB tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement