REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Percakapan dengan tanda pagar (hashtag) #LafranPanePahlawanNasional ramai di twitter, dan menjadi trending topik, Kamis (5/5). Para netizen menyampaikan aspirasi mendukung pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu menjadi pahlawan nasional.
Akun @DafitZuhendra misalnya, ia menuliskan harapannya terhadap pendiri HMI (Lafran Pane). “Lafran Pane bukan hanya punya jasa besar bagi HMI. Lafran Pane juga punya jasa besar bagi bangsa dan Negara. Lafran Pane telah menciptakan wadah bagi generasi muda Islam utk mempertahankan kemerdekaan & berkontribusi untuk Indonesia hingga sekarang,” cicit Dafit melalui akunnya, @DafitZuhendra, Kamis (5/5).
Sekjen PB HMI 2016-2018 melalui akunnya @amijayaAJA mengambarkan sosok Lafran Pane sebagai sosok yang hampir dilupakan. “Dalam sejarah yang tak tertulis ada sosok yang tak digubris. Namun semangat nya tak pernah terkikis untuk NKRI. Perjuangan keislaman dan ke-Indonesia-an adalah gagasan yang menginspirasi nilai2 kemanusiaan Mengisi kekosongan NKRI dengan semangat perjuangan kekaderan #LafranPanePahlawanNasional” ujarnya.
“Dapat dimengerti mengapa beliau memberi nama organisasi yg beliau dirikan Himpunan Mahasiswa Islam saja. Karena beliau ingin menghimpun mahasiswa yg beragama islam tanpa embel2. Kader HMI diharapkan bersikap inklusif #LafranPanePahlawanNasional” ujar @kholismalik, ketua Umum PB HMI Periode 2002-2004.
Lafran Pane merupakan pemrakarsa berdirinya HMI. Dalam sejarah Universitas Gajah Mada (UGM), Lafran termasuk dalam mahasiswa-mahasiswa yang pertama mencapai gelar sarjana, yaitu tanggal 26 januari 1953. Lafran pane menjadi Sarjana Ilmu Politik yang pertama di Indonesia. Melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia, sejak tanggal 1 Desember 1966, Lafran Pane diangkat menjadi guru besar (profesor) dalam mata kuliah Ilmu Tata Negara.