Jumat 06 May 2016 10:47 WIB

Diam-Diam Prince Donasikan Hartanya untuk Anak-anak Afghanistan

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Indira Rezkisari
Teater Apollo turut berkabung mengenang kepergian musisi Prince (21/4).
Foto: Reuters
Teater Apollo turut berkabung mengenang kepergian musisi Prince (21/4).

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL - Prince dikenal dengan musik dan pakaian yang mewah. Namun siapa sangka, diam-diam ia memberikan donasi puntuk anak-anak yatim piatu di Afghanistan.

Dilansir dari The Malay Mail Online, ikon musik pop yang meninggal bulan lalu di usia 57 tahun tersebut mendonasikan uang sebanyak puluhan ribu dolar untuk Physiotherapy and Rehabilitative Support for Afghanistan (PARSA). PARSA adalah sebuah LSM yang fokus pada penanganan perempuan dan anak-anak.

Donasi Prince, yang difasilitasi oleh Seattle philanthropist Betty Tisdale, telah mendanai pelatihan 100 guru Pramuka. Badan amal Marnie Gustavson mengungkapkan, 100 guru tersebut merawat 2.000 anak-anak, termasuk anak yatim piatu.

Rahasia donasi Prince kepada Afghanistan mulai tercium saat ia mengunjungi negara tersebut bersama Betty Tisdale pada 2010. Tisdale (87), yang meninggal dunia tahun lalu, dikenal sebagai aktivis yang fokus pada anak yatim piatu di Vietnam.

"Ia bertanya, proyek apa yang membutuhkan dana. Saya bilang, ada sebuah bangunan yang akan diubah menjadi pusat pelatihan bagi guru pramuka," ujar badan amal tersebut.

Setelah kunjungan itu, Tisdale memberikan cek sebesar 15 ribu dolar AS kepada PARSA. Ia mengaku, cek tersebut diberikan oleh Prince setelah ia mengatakan keadaan Afghanistan padanya.

Namun, Prince mengatakan agar donasinya tidak diberitahukan kepada siapapun. Setelah donasi pertama itu, Prince terus mengirimkan donasi sebesar 6.000 dolar AS per tahun.

Marnie Gustavon ingin mengungkapkan rasa terima kasih yang besar pada Prince. Sebab kematiannya yang begitu mendadak, sangat menyedihkan.

Prince ditemukan meninggal dunia pada 21 April lalu di Paisley Park, Minneapolis. Penyebab kematiannya masih belum diketahui, meski ada dugaan ia meninggal dunia karena over dosis.

Gerakan Pramuka di Afghanistan mulai aktif pada masa pemerintahan Raja Nader Shah di 1931. Namun gerakan Pramuka menjadi porak poranda saat invasi Uni Soviet pada 1979 dan perang-perang berikutnya.

Setelah jatuhnya rezim Taliban pada 2001, PARSA membantu menghidupkan kembali gerakan Pramuka dan menciptakan pasukan Pramuka di panti asuhan.

(baca: Lemonade Beyonce Geser Posisi Album Prince di Billboard)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement