REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapal-kapal Italia berhasil menolong hampir 1.800 orang migran dari kapal-kapal kecil yang berusaha mencapai Italia dari Afrika utara dalam 24 jam terakhir, demikian menurut sumber angkatan laut Italia, Jumat.
Angka tersebut menunjukkan semakin meningkatkan jumlah migran yang menyeberangi melalui laut di awal musim panas.
Sebanyak 1.759 migran diselamatkan dalam sepuluh operasi yang melibatkan angkatan laut Italia, penjaga pantai, polisi, dinas perbatasan eksternal Uni Eropa Frontex, serta badan amal bagian kesehatan Medicins Sans Frontieres.
Kapal fregat Gercale milik angkatan laut Italia membawa para migran ke pantai Agusta di Sisilia, dimana mereka diperkirakan baru akan tiba, Sabtu pagi.
Tidak ada laporan secara rinci mengenai kewarga negaraan para migran tersebut.
Dengan kedatangan para migran di Selat Sisilia itu, maka secara keseluruhan migran yang mencapai Italia melalui kapal sejauh ini sudah mencapai 30.000 orang, sedikit lebih tinggi dari jumlah periode yang sama pada 2015 lalu.
Menurut petugas organisasi kemanusiaan, rute laut antara Libya dan Italia sekarang menjadi rute utama bagi para pencari suaka yang akan memasuki Eropa, setelah perjanjian antara Uni Eropa dan Turki secara dramatis mengurangi jumlah gelombang manusia yang akan menuju Yunani.
Para pejabat Italia juga khawatir bahwa jumlah mereka yang mencoba menyeberang menuju Italia selatan juga akan meningkat menyusul cuaca yang membaik saat memasuki musim panas.
Lebih dari 1,2 juta migran asal Arab, Afrika dan Asia mencari tempat perlindungan untuk menghindari perang dan kemiskinan, menyerbu negara anggota Uni Eropa sejak awal 2015 lalu.
Sebagian besar migran mengawali petualangan mereka mencapai Italia dari pantai Libya yang tidak terjaga dengan menggunakan kapal kecil atau perahu karet menuju Pulau Lampedusa yang berdekatan dengan Tunisia, atau menuju Sisilia.