Jumat 06 May 2016 20:14 WIB

Perjuangan Tutty Alawiyah Patut Menjadi Teladan dan Contoh

Rep: reja irfa widodo/ Red: Citra Listya Rini
Tutty Alawiyah
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Tutty Alawiyah

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan, Tutty Alawiyah, meninggal dunia pada Rabu (4/5) silam. Tutty Alawiyah meninggal dunia setelah sempat dirawat selama beberapa hari di Rumah Sakit MMC, Kuningan, Jakarta.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah, mengaku memiliki kenangan tersendiri dengan sosok Tutty Alawiyah. Sempat menjabat sebagai ketua harian organisasi massa, Perhimpunan Masyarakat Madani, tepatnya pasca reformasi 1998, Tutty pernah bekerja sama dengan Fahri.

''Pada saat itu, saya sebagai Sekjen, dan pak Adi Sasono sebagai ketua umum. Kami sering rapat di tempatnya Bu Tutty,'' ujar Fahri.

Di mata Fahri, Tutty merupakan sosok pejuang perempuan, terutama yang menyangkut isu-isu soal perempuan dan isu-isu pendidikan. Perjuangan Tutty Alawiyah selama ini, lanjut Fahri, patut menjadi teladan dan contoh bagi masyarakat Indonesia. 

Tidak hanya itu, kepergian Tutty Alawiyah, menurut Fahri, harus menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk bisa terus memperhatikan pendidikan, terutama pendidikan untuk kaum perempuan. 

''Sebab, seperti yang dikutip bu Tutty dalam banyak ceramahnya, beliau mengatakan perempuan adalah tiang negara. Apabila baik perempuan, maka baik pula negara itu. Apablila hancur perempuannya, maka hancur negaranya itu,'' ujar Fahri.

Perjuangan Tutty Alawiyah ini, ujar Fahri, juga terlihat dari perkembangan Perguruan Assafiiyah, yang didirikan oleh ayahnya, KH Abdullah Syafi'ie. Menurut Fahri, sosok Tutty Alawiyah adalah tokoh perempuan yang memiliki semangat yang begitu besar.

''Beliau sangat bersemangat dalam berjuang dan meneruskan lembaga yang diwariskan oleh ayah beliau. Cita-cita ibu Tutty dalam memperjuangkan kaum perempuan khususnya, dan pendidikan dalam bangsa kita ini secara umum, patut menjadi teladan dan contoh bagi kita,'' ujar Fahri.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement