Sabtu 07 May 2016 14:47 WIB

Gusur Pasar Ikan, HTI: Gubernur Ahok Zalim

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah anak korban bongkaran pemukiman warga kawasan Pasar Ikan, bermain di pantai kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (15/4). (Republika/ Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sejumlah anak korban bongkaran pemukiman warga kawasan Pasar Ikan, bermain di pantai kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (15/4). (Republika/ Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengecam keras keputusan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang telah menggusur Pasar Ikan Luar Batang, Jakarta Utara.

Menurut Ketua DPD II HTI DKI Jakarta, M Ihsan Salam (53), penggusuran tersebut adalah hasil kebijakan yang zalim. Dia menilai, penggusuran hanya menguntungkan pihak pemodal dan kurang peduli akan hak-hak warga korban gusuran.

Pemerintah provinsi DKI Jakarta sudah menempatkan sejumlah kepala keluarga (KK) korban gusuran ke Rumah Susun Rawa Bebek. Namun, menurut Ihsan, itu bukanlah solusi. Sebab, hampir seluruh mereka sebenarnya mengandalkan Teluk Jakarta sebagai sumber mata pencaharian.

"Kalau ada yang tanah negara, itu tinggal bagaimana tak menyisakan penderitaan bagi mereka. Negara kan harusnya melayani rakyatnya," ujar M Ihsan Salam di kompleks Masjid Kramat Luar Batang, Jakarta Utara, Sabtu (7/5).

Dalam pertemuan antara pihak HTI dan perwakilan warga Luar Batang, dilangsungkan penyerahan sejumlah bantuan. Itu rencananya diberikan kepada sejumlah KK yang masih bertahan di bekas gusuran Pasar Ikan. Ada pula mereka yang bergeming tinggal di atas perahu-perahu nelayan.

"Kami menyerahkan bantuan kemanusiaan berupa 175 kasur dan sepasang handy talkie. Itu sesuai dengan permintaan warga sini. Ini kami lakukan sebagai bentuk kepedulian dan keprihatinan terhadap warga gusuran di Luar Batang," tukas dia.

Baca juga, Warga Korban Gusuran Pasar Ikan Merasa Tertipu.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement