REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon ketua umum (Caketum) Partai Golkar, Setya Novanto mengaku beruntung mendapat nomor urut dua bakal caketum di musyawarah nasional luar biasa (Munaslub).
Setya mengaku sejak nomor urut dua menjadi rezeki untuk dirinya untuk melangkah menjadi ketua umum Partai Beringin. Setelah mengambil nomor urut, dan mendapat nomor urut dua, tim sukses Setya meneriakkan Salam Dua Jari, salam yang digunakan Presiden Joko Widodo saat berkampanye dulu.
"Ini merupakan petunjuk Allah SWT di nomor dua ini memberikan keberuntungan yang lebih baik," ujarnya usai pengambilan nomor urut di DPP Partai Golkar, Sabtu (7/5).
Mantan Ketua DPR RI ini mengatakan dirinya optimistis akan menjadi Ketua Umum Partai Golkar di Munaslub yang digelar di Bali, pertengahan Mei nanti. Setya mengaku dirinya beserta tim sukses sudah memersiapkan seluruh hal untuk memenangkan pemilihan Ketua Umum Golkar.
Sebagai bakal calon ketua umum, Setya menjanjikan akan berusaha memajukan Partai Golkar. Selain itu, Setya juga menjanjikan akan membawa Golkar mendukung pemerintahan Presiden Jokowi.
"Kita bekerja sama terus dengan pemerintah, khususnya mendukung pemerintahan Jokowi dan juga Jusuf Kalla," tegasnya.
Setya mengaku sudah menyiapkan strategi untuk mengalahkan lawannya di perebutan kursi Ketua Umum Golkar di Munaslub Bali nanti. Yaitu dengan memerkuat jaringan di daerah dengan pengurus-pengurus di daerah.
Dukungan DPD merupakan kunci sukses Setya untuk menuju kursi Golkar satu. Setya mengaku berterima kasih atas dukungan DPD I dan II yang mendukung dirinya di Munaslub Bali nanti.
Setya juga menegaskan akan melakukan transformasi Partai Golkar menjadi partai modern dan solid, kuat dan mengakar sehingga menjadi kejayaan partai Golkar. Lalu strategi yang dinilai Setya sangat penting adalah menjalin kerjasama dengan pemerintah.
"Strategi kita bekerja sama dengan pemerintah yaitu Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla," tegasnya.
Dengan jargon Salam Dua Jari ini, Setya ingin mengulang sukses Jokowi di Munaslub. Apakah Salam Dua Jari manjur bagi terpilihnya Setya, baru dapat dibuktikan setelah pemilihan Ketua Umum Golkar tanggal 17 Mei nanti.