REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pelatih Kepala Persela Lamongan Stefan Hansson menanggapi secara santai terkat kelanjutan nasibnya di tim setelah gagal menyumbangkan poin dalam dua laga yang telah dijalani di Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016.
Pelatih Kepala Persela, Stefan Hansson di Makassar, Sabtu (7/5), mengatakan dirinya sebagai pelatih hanya akan fokus untuk melakukan evaluasi terhadap hasil buruk yang diderita tim berjuluk Joko Tingkir tersebut.
"Seluruh pelatih tentu tidak ingin gagal meraih poin dalam setiap laga. Namun soal kemungkinan pemecatan, saya serahkan ke manajemen. Intinya saya siap melakukan evaluasi terhadap tim agar bisa baik," jelasnya.
Isu ancaman pemecatan Stefan Hansson dari kursi kepelatihan memang sempat juga terdengar hingga Makassar. Maka dari itu, tidak sedikit pewarta di Makassar yang mempertanyakan soal nasib pelatih setelah menderita kekalahan lawan PSM Makasssar di Mattoanging dengan skor 1-2.
Namun terkait masalah itu, dirinya mengaku tidak ada urusan (tergantung keputusan manajemen) dan lebih fokus untuk menjalankan tugasnya sebagai pelatih.
Dirinya juga mengaku pertandingan masih begitu panjang dan dua hasil yang diraih tentu bukan menjadi dasar apakah pelatih yang bersangkutan tidak punya kemampuan menangani tim atau tidak.
"Sama halnya dengan pelatih PSM Makassar yang juga mendapat ancaman pemecatan. Saya juga tidak terpengaruh dan lebih memilih untuk bagaimana mempersiapkan tim agar bisa meraih kemenagan saat pertandingan kedepan," ujarnya.
Sementara itu, dirinya juga mengakui jika kemenangan yang diraih tim Juku Eja- julukan PSM Makassar memang layak karena tampil lebih baik dan menjanjikan.
Pihaknya juga telah mendapatkan ataumengetahui faktor apa saja yang segera harusdibenahi agar tim asal Jawa Timur itu bisa kembali menunjukkan kapasitasnya sebagai salah satu tim besardi Indonesia.
"Saya tentunya tidak setuju jika kemenangan ini disebut sebagai sebuah keberuntungan. Apalagi permainan PSM Makassar dalam laga kali ini memang lebih baik dan layak memenangkan pertandingan," ujarnya.
