Ahad 08 May 2016 17:32 WIB

Polda Metro Selidiki SMS Ancaman yang Diterima AM Fatwa

Rep: C21/ Red: Bayu Hermawan
AM Fatwa
Foto: Republika/Musiron
AM Fatwa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Kehormatan DPD RI, AM Fatwa melaporkan ancaman seseorang via sms di Mapolda Metro Jaya, pada Jumat (6/5) lalu. Laporan Fatwa telah masuk ke dalam Laporan Polisi Nomor : LP/2204/V/2016/PMJ/Dit.Reskrim.

"Beliau kemarin melaporkan tentang hal ancaman via sms dan telepon. Sudah ditangani Dit Reskrimsus," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono, Ahad (8/5).

Ancaman via sms tersebut bertuliskan "SAMPAIKAN KE FATWA JANGAN URUS ORANG LAIN URUS AJA KELUARGAMU KALO MAU SELAMAT".

Setelah mendapat ancaman tersebut, Fatwa mencoba menghubungi kembali nomor pengancam tersebut. Namun saat dihubungi ternyata nomor tersebut sudah tidak aktif.

Seperti laporan yang diterima polisi, dia mengaku menerima pesan singkat melalui telepon selular nomor 08589259xxxx. Dalam pesan tersebut pelaku menyampaikan ucapan bernada ancaman pada Jumat (6/5) pukul 08.00 Wib.

Sementara itu, ajudan Fatwa, seorang polisi berpangkat brigadir polisi sempat menerima telepon yang hendak meminta berbicara dengan Fatwa. Namun karena sedang beristirahat pengawalnya enggan mengganggunya.

Pihak terlapor terlampir masih dalam penyelidikan dengan jeratan Pasal 45 ayat (3) juncto Pasal 29 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik (ITE).

Sampai saat ini, Jajaran Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya masih menyelidiki dugaan tindak pidana ancaman teror melalui pesan singkat dari telepon selular yang ditujukan kepada Ketua Badan Kehormatan DPD RI, AM Fatwa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement