Ahad 08 May 2016 19:20 WIB

Butuh Berbulan-Bulan Tangani Kebakaran Alberta

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Indira Rezkisari
Gumpalan asap hitam kelihatan dari jauh di kawasan terbakarnya lebih dari 100 hektare daerah di Fort McMurray, Alberta, Kanada.
Foto: Reuters
Gumpalan asap hitam kelihatan dari jauh di kawasan terbakarnya lebih dari 100 hektare daerah di Fort McMurray, Alberta, Kanada.

REPUBLIKA.CO.ID, ALBERTA -- Pihak otoritas Kanada memperkirakan perlu berbulan-bulan untuk mengatasi kebakaran di Fort McMurray, Alberta. Kebakaran besar itu telah menghancurkan sebagian besar kota tersebut.

Kekhawatiran bertambah karena kemungkinan kebakaran liar ini bisa lebih besar dua kali lipat. Termasuk menyebar hingga provinsi tetangga, Saskatchewan.

Pemerintah Alberta mengatakan kebakaran telah mencapai lebih dari 101 hektare pada Ahad (8/5). Luasnya terus bertambah karena suhu tinggi dan kondisi sedang kering juga angin kencang.

Chad Morrison of Alberta Wildfires mengatakan memerangi kebakaran di area hutan selama berbulan-bulan bukan hal baru. "Tidak mungkin api ini bisa dikendalikan," kata Perdana Menteri Alberta, Rachel Notley, dikutip Belfast Telegraph.

Satu-satunya yang bisa dikendalikan adalah melakukan evakuasi massal. Ribuan penduduk telah dipindahkan dari beberapa titik Fort McMurray pada Sabtu ke tempat tetangga. Konvoi evakuasi masih terus dilakukan.

Hingga saat ini tidak ada korban, baik luka maupun tewas. Notley mengatakan ada 12 ribu orang yang telah dievakuasi dari ladang oil sands dalam dua hari terakhir.

Sebanyak 7.000 orang masih dikawal oleh polisi. Menurutnya, tujuan utama menangani insiden ini adalah evakuasi menyeluruh dari kamp utara pada Ahad.

Kebakaran ini telah memaksa seperempat atau lebih keluaran minyak Kanada tidak beroperasi. Alberta oil sands adalah adalah tempat cadangan minyak terbesar ketiga terbesar di dunia setelah Saudi dan Venezuela.

Oil sands atau Tar sands adalah tipe deposit minyak bumi yang belum konvensional. Oil Sands mengandung campuran minyak, pasir, tanah liat, dan air. Sebagian besar pekerja tambangnya tinggal di Fort McMurray yang umumnya telah hancur.

Polisi menyatakan asap membuat area tersebut tidak sehat dan jarak penglihatan rendah. Petugas memastikan semua orang yang tinggal di dekat lokasi kebakaran sudah keluar rumah.

Fort McMurray dihuni sekitar 80 ribu orang dan api telah melalap sekitar 1.600 rumah dan bangunan. Sumber gas terpaksa dimatikan. Pembangkit hancur dan air tidak dapat dikonsumsi lagi.

Perusahaan tambang oil sands utama, Syncrude juga mematikan semua operasi dan melakukan evakuasi. Perusahaan mengatakan tidak ada ancaman signifikan karena kebakaran namun asap telah mencapai situsnya di Mildred Lake.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement