Ahad 08 May 2016 18:54 WIB

Ribuan Warga Makan Ikan Bersama

Ikan bakar
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ikan bakar

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Masyarakat Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, makan ikan bersama di Pantai Pesanggerahan Kecamatan Cipatujah, Ahad (8/5). Ada ribuan masyarakat dari berbagai elemen yang ikut meramaikan acara makan ikan bersama yang digagas PDI Perjuangan.

"Acara makan ikan bersama merupakan instruksi dari DPP PDIP untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya ikan bagi kesehatan," kata Wakil Bupati Kabupaten Tasikmalaya sekaligus Ketua DPC PDIP, Ade Sugianto kepada Republika di Pantai Pesanggrahan, Ahad (8/5).

Ade mengatakan, selain karena melaksanakan instruksi dari DPP PDIP, diharapkan potensi laut di Tasikmalaya akan lebih tergali lagi. Saat ini PDIP sedang fokus pada pemanfaatan potensi-potensi laut. 

Tasikmalaya memiliki panjang pantai 52 kilometer. Menurut Ade, potensi laut Kabupaten Tasikmalaya sampai saat ini masih belum dapat dirasakan masyarakat secara utuh. Dia menjelaskan, adanya acara makan ikan bersama akan lebih terbuka komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah setempat.

Ikan yang dimakan bersama masyarakat lebih dari satu ton. Ikan tersebut merupakan ikan laut dan ikan air tawar. "Ikannya ada 1,2 ton dan undangan ada 4.000," ujar Ade.

Acara makan ikan bersama tersebut dilakukan secara serempak se-Indonesia di hari yang sama. Ade menerangkan, acara makan ikan bersama juga dalam rangka memecahkan Rekor Museum Rekor Indonesia (Muri). 

Pemanfaatan laut di Kabupaten Tasikmalaya, menurut Ade perlu ditingkatkan bersama-sama. Ia pun telah meminta kepada DPRD dan DPR RI agar potensi yang ada di Tasikmalaya bisa termanfaatkan.

Ade mengungkapkan, sebenarnya tingkat konsumsi ikan di masyarakat Tasikmalaya sudah cukup. Namun, kesadaran masyarakat untuk memilih makanan yang bergizi masih belum cukup. Biasanya, masyarakat berpikir nasinya yang banyak dan ikannya sedikit. Hal ini dikarenakan ikan masih dianggap barang mewah karena harganya yang cukup mahal.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement