REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kandidat calon Presiden Amerika Serikat Hillary Clinton mengatakan FBI belum menyelidiki kasus pembobolan server email miliknya saat ia menjabat sebagai sektaris negara Amerika Serikat.
"Belum ada yang mengulurkan tangan kepada saya,"kata Hillary, Ahad (8/4).
Saat diwawancara oleh stasiun televisi CBS dalam acara Face the Nation, Hillary mengatakan siap untuk bicara kepada siapa saja dan kapan saja terkait kasus tersebut. Ia berharap kasus ini cepat selesai.
FBI dan Departemen Kehakiman Amerika Serikat tengah menyelidiki apakah ada informasi sensitif yang ada di jalur server email Hillary.
Associated Press pekan lalu melaporkan FBI telah mewawancarai Huma Abedin, pembantu dekat Hillary. Pada pekan lalu juga seorang hakim federal katanya akan meminta saksi dibawah sumpah Presiden dari Partai Demokrat tersebut. Kesaksian ini untuk mengetahui apakah Hillary menggunakan server emailnya untuk menghindari pengungkapan catatan rahasianya ke publik.