Senin 09 May 2016 11:05 WIB

Arema Kena Sanksi, Aremania Diminta Belajar dari Kesalahan

Red: M Akbar
Suporter Arema Indonesia (Aremania) menyalakan kembang api usai mengetahui tim kesayangnnya berhasil menjadi runner up di akhir kompetisi ISL (Indonesia Super Liga) di Stadion Kanjuruhan, Malang, Ahad (19/6).
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Suporter Arema Indonesia (Aremania) menyalakan kembang api usai mengetahui tim kesayangnnya berhasil menjadi runner up di akhir kompetisi ISL (Indonesia Super Liga) di Stadion Kanjuruhan, Malang, Ahad (19/6).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kerugian diderita oleh Panpel Arema setelah diturunkannya sanksi oleh PT GTS sebagai operator Indonesia Soccer Championship A (ISC A). Sanksi itu diberikan terkait dinyalakannya flare yang dilakukan oleh suporter saat pertandingan melawan Persiba Balikpapan di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang pada 1 Mei lalu.

Akibatnya, Arema harus menuai sanksi 10 juta rupiah, keputusan sanksi itu dikeluarkan oleh Komisi Disiplin PT GTS yang diketuai oleh Asep Edwin Firdaus pada Sabtu (7/5). PT GTS memiliki bukti kuat adanya flare tersebut lewat rekaman video maupun foto yang terbukti adanya flare yang menyala pada menit injury time babak kedua.

''Ini menjadi pelajaran juga introspeksi baik dari Arema ataupun Aremania agar hal-hal merugikan ini tidak kembali terjadi,'' ungkap Ketua Panpel Arema, Abdul Haris.

Selanjutnya, Haris bersama jajaran Panpel akan melakukan tindakan tegas kepada suporter di pintu-pintu masuk stadion sebagai langkah antisipasi serta melakukan tindakan di tempat  jika masih ada yang menyalakan flare.

''Ke depan kita akan lakukan tindakan lagi agar lebih ketat melakukan pengawasan pada suporter yang terindikasi membawa flare, jika tidak dengan tegas ditangani maka di tiap pertandingan mungkin akan terulang, jelas ini membawa kerugian bagi klub,'' ujarnya.

sumber : Aremafc
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement