REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum dapat menyebut secara pasti data jumlah calon jamaah haji musim haji 2016 yang masuk kategori risiko tinggi.
"Sampai saat ini kami memang belum bisa memberikan data calon jamaah yang masuk kategori risiko tinggi, karena data dari Kementerian Agama juga belum rampung," katanya di Mataram, Senin (9/5).
Usman yang ditemui di sela pembukaan kegiatan bimbingan manasik haji gratis mengatakan, menurut informasi Dinkes akan diberikan data calon jamaah haji secara utuh setelah semua jamaah melunasi ongkos naik haji (ONH).
Namun demikian, katanya, dari 532 orang calon haji asal Kota Mataram yang akan berangkat tahun ini, sekitar 200 orang sudah memeriksakan kesehatannya melalui 11 puskesmas di kota ini. "Pemeriksaan kesehatan masih bersifat pemeriksaan awal untuk mendeteksi gejala penyakit yang dianggap membutuhkan penanganan serius," katanya.
Jika dalam pemeriksaan awal ditemukan calon haji yang mengidap penyakit serius seperti jantung, darah tinggi dan lainnya maka akan diberikan rujukan ke rumah sakit.
"Tujuannya, agar calon haji bisa mendapatkan pengobatan dari dokter spesialis dan melakukan kontrol sesuai jadwal yang ditentukan dokter," katanya.