REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Seorang pendaki perempuan asal Palembang, Sumatra Selatan, Ika (26 tahun) ditemukan meninggal dunia di Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Kepala Pos Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Sembalun, Kabupaten Lombok Timur Mustaan saat di telepon dari Mataram, Senin (9/5), membenarkan tewasnya satu orang pendaki perempuan asal Palembang, Sumatra Selatan itu.
Kata dia, korban ditemukan meninggal dunia dalam posisi mengambang di lokasi pemandian Aik Kalak (Air Panas), tidak jauh dari Danau Segara Anak, Gunung Rinjani pada Senin (9/5) pukul 10.00 Wita. "Sebelum meninggal, Ika dilaporkan menghilang oleh salah satu rekan korban yang mendatangi Pos TNGR, Sembalun, sekitar pukul 18.15 Wita, Ahad malam (8/5)," katanya.
Mustaan menjelaskan, berdasarkan laporan teman korban, Ika diketahui berendam di Air Panas (Aik Kalak) pada Ahad malam (8/5) sekitar pukul 17.00. Saat itu, korban berendam bersama lima rekan korban yang juga perempuan.
Namun, saat kejadian informasinya korban seperti ditarik dari dalam air, begitu juga dengan rekan korban. Dari lima orang yang berendam, empat dapat diselamatkan, sedangkan Ika sudah tenggelam dan tidak berhasil diselamatkan.
"Sempat dicari tapi tidak ditemukan sama rekan korban," ujarnya.
Mustaan mengatakan begitu mendapat kabar tersebut, pihaknya langsung menghubungi Basarnas NTB, termasuk aparat kepolisian. Saat ini, kata dia, Tim Basarnas bersama kepolisian, TNI, TNGR, dan porter sedang dalam perjalanan menuju Danau Segara Anak, Gunung Rinjani untuk melakukan evakuasi terhadap jasad korban.
"Kalau sudah berhasil di evakuasi, nanti tim akan membawa jenazah korban melalui jalur, Senaru yang berada di Kabupaten Lombok Utara," jelasnya.
Diperkirakan jasad korban baru bisa di evakuasi nanti malam dan diperkirakan akan sampai di Pos Senaru, Lombok Utara pada, Selasa pagi (10/5). Mengingat, lokasi Aik Kalak, Danau Segara Anak berada pada ketinggian 2.008 meter diatas permukaan air laut (mdpl).
Lebih lanjut, Mustaan mengungkapkan korban diketahui mendaki Gunung Rinjani, sejak Jumat pagi (6/5) bersama 26 temannya. Namun, diakui Mustaan, korban bersama rekan-rekannya ternyata masuk mendaki ke Gunung Rinjani tidak terigistrasi di Pos TNGR, Sembalun.
"Setelah kita cek buku registrasi, ternyata tidak ada nama korban dan teman-temanya. Kita menduga mereka masuk untuk mendaki Gunung Rinjani tidak resmi atau melalui jalur tikus," ungkap Mustaan.
Humas Basarnas NTB Putu Cakra Ningrat, membenarkan meninggalnya pendaki perempuan asal Palembang tersebut.