Selasa 10 May 2016 04:56 WIB

400 Pebalap dari 20 Negara Siap Ramaikan 'Tour de Flores'

Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama dengan Wakil Gubernur NTT meresmikan event Tour de Flores 2016, Kamis (28/1)
Foto: Republika/Winda Destiana
Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama dengan Wakil Gubernur NTT meresmikan event Tour de Flores 2016, Kamis (28/1)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Sekretaris Dinas Pariwisata NTT Weli Rohi Mone mengatakan jumlah peserta balap sepeda "Tour de Flores" satu pekan menjelang pelaksanaan 19-23 Mei 2016, mencapai 400 orang dari 20 negara.

"Sudah mendaftar sebanyak 400 pebalap dari 20 negara yang akan meramaikan Tour de Flores yang mulai digelar pada 19-23 Mei 2016 di Pulau Flores," kata Sekretaris Dinas Pariwisata NTT Weli Rohi Mone kepada wartawan di Kupang, Senin.

Ratusan peserta Tour de Flores itu, menurut dia, akan memulai kegiatan touring di Pulau Lembata pada 16 Mei 2016.

"Sebelum memulai balapan yang akan dilepas Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya pada 19 Mei 2016 di Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur akan menjadi salah satu titik starter," katanya.

Para pebalap akan menempuh jarak ratusan kilometer (km) melewati delapan kabupaten di daratan Flores. Para peserta akan menginap semalam di setiap kabupaten. "Hanya di Nagekeo yang tidak nginap, karena jalannya memutar di jalan yang sama," katanya.

Dia mengatakan peserta Tour de Flores saat ini sedang mengikuti Tour de Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur. Usai lomba di Banyuwangi, mereka langsung menuju Maumere, Sikka, dan menempuh jalan darat ke Larantuka.

"Para peserta saat ini masih berada di Banyuwangi," ujarnya.

Saat finish di Labuan Bajo, ibu kota kabupaten Manggarai Barat, para peserta akan diterima Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Di start, Gubernur NTT, sedangkan Finish diterima Presiden," katanya.

Ia mengatakan satu minggu sebelum pelaksanaan Tour de Flores, kondisi jalan yang menjadi tanggung jawabnya siap untuk digunakan, termasuk dua titik di mana kini tengah dilakukan pelebaran jalan yakni Km 18-Km 21 dan Km 51 (400) serta Km 53 (900).

"Kita harapkan tidak ada longsoran terutama batu besar. Kalau material tanah dan batu kecil kita bisa langsung gusur, karena kita akan menempatkan alat berat di lokasi rawan longsor. Kita takutkan batu seperti di Km 46 yang hingga sekarang belum bisa digusur meski menggan braker atau pemecah batu," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement