REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sejumlah siswa peserta Ujian Nasional (UN) SMP di Kota Bekasi, Jawa Barat tidak bisa mengikuti hari pertama UN lantaran terkena demam berdarah dengue (DBD).
Siswa-siswa ini mendapat kesempatan untuk mengikuti UN susulan pada 16 Mei mendatang.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Rudi Sabarudin, menyatakan, hari pertama UN SMP berjalan lancar. Ia melakukan monitoring ke sejumlah SMP, baik negeri maupun swasta, antara lain SMP Global Prestasi, SMP N 2 Bekasi, dan SMP N 3 Bekasi. SMP Global Prestasi merupakan salah satu SMP penyelenggara UNBK di Kota Bekasi, selain SMP Victory Plus.
"UNBK berjalan lancar. Di SMP N 2 Bekasi ada 2 siswa yang tidak ikut UN karena DBD. SMP N 3 Bekasi juga ada 1 orang tidak ikut UN karena DBD," kata Rudi Sabarudin kepada Republika, Senin (9/5).
Rudi memaparkan, secara keseluruhan, jumlah peserta UN SMP Kota Bekasi tahun 2016 yang tidak dapat mengikuti UN hari pertama sebanyak 64 orang. Semuanya lantaran sakit, baik terkena DBD maupun penyakit lain. Kendati cukup banyak, Rudi menyatakan, pihaknya tidak mendata secara spesifik berapa jumlah siswa yang gagal mengikuti UN lantaran DBD.
Sebanyak 64 siswa yang tidak dapat mengikuti hari pertama UN SMP tersebut berasal dari sub rayon 1 sebanyak 5 orang, sub rayon 2 sejumlah 14 orang, sub rayon 3 sejumlah 17 orang, sub rayon 4 sebanyak 14 orang, dan sub rayon 5 sejumlah 6 orang.
Dari sub rayon MTs Bekasi Timur, 8 orang juga tidak dapat mengikuti UN, sedangkan peserta UN dari sub rayon MTs Bantar Gebang dan sub rayon MTs Jati asih dinyatakan lengkap.
Ujian Nasional SMP tahun 2016 di Kota Bekasi diikuti oleh 30.403 siswa. Total ada 210 sekolah penyelenggara UN 2016, terdiri dari 41 sekolah negeri dan 169 sekolah swasta.
Tak kurang dari 37 sekolah masih menginduk ke sekolah lain dalam penyelenggaraan UN tahun ini karena berbagai keterbatasan.
Untuk sekolah penyelenggara UNBK, Rudi mengatakan, hanya ada dua SMP di Kota Bekasi yang dinyatakan siap menggelar UNBK. Kedua SMP tersebut berstatus swasta.
Pasalnya, menurut Rudi, SMP-SMP negeri justru belum mampu memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk menggelar UNBK.