Selasa 10 May 2016 09:37 WIB

Jerman Pasang Lampu Lalu Lintas Khusus Pecandu Smartphone

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ani Nursalikah
Lampu lalu lintas khusus untuk pecandu smartphone di Jerman.
Foto: science alert
Lampu lalu lintas khusus untuk pecandu smartphone di Jerman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang gadis 15 tahun tewas di Augsburg, Jerman karena tanpa sadar terus berjalan sambil mendengarkan musik dan melihat smartphone saat sebuah trem melaju kencang. Dua orang lainnya juga terluka akibat insiden serupa di kota lainnya.

Masyarakat Jerman memiliki sebutan khusus untuk orang-orang yang menghabiskan waktu mereka menatap perangkat mobile sepanjang jalan. Mereka disebut 'smombies' alias 'smartphone zombies.'

Dilansir dari Science Alert, Selasa (10/5) pihak berwenang begitu prihatin pada anak-anak muda smombies ini dan ingin tetap menjaga keselamatan mereka. Oleh sebabnya, pemerintah merancang jalan yang aman untuk pejalan kaki smombies yang pandangannya terus menunduk menatap smartphone meski sedang berjalan kaki.

Untuk mengakomodasi smombies, baik itu penduduk lokal atau turis, pemerintah Kota Augsburg memutuskan memasang lampu lalu lintas khusus. Deretan lampu LED alias light-emitting diode merah ditanam di sepanjang trotoar, khususnya trotoar perlintasan trem yang berdekatan dengan pusat-pusat keramaian dan kampus lokal.

Jika ada trem melintas, maka LED merah akan menyala. Para smombies bisa melihat cahaya lampu itu saat sedang menatap smartphone. Jika skema ini sukses, maka teknologi serupa akan diterapkan di seluruh kota.

Bukan rahasia bahwa banyak dari pejalan kaki yang terus terpaku ke layar ponselnya meski sedang berjalan kaki atau menyeberang. Saat mereka melihat sesuatu mengasyikkan, mereka tak lagi menyadari kondisi luar, termasuk ada sepeda, mobil, bahkan truk yang melaju kencang dan membahayakan keselamatan mereka.

Baca: Sejarah Hari Ini: Mandela, Presiden Kulit Hitam Pertama Afrika Selatan

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement