REPUBLIKA.CO.ID, BATURAJA -- Bupati Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan, Kuryana Azis membagikan sebanyak 200 buku kumpulan Pantun Nasihat khusus berbahasa daerah Ogan Ulu telah dibukukan oleh Muhammad Patriot, seorang putra daerah yang kini bermukim di Jakarta.
Bupati Ogan Komering Ulu (OKU), Kuryana Azis di Baturaja, Selasa (10/5), mengatakan bahwa pembagian buku kumpulan 310 pantun nasihat berbahasa Ogan Ulu secara gratis itu adalah sebagai bentuk penghargaan kepada penulisnya Muhammad Patriot.
Menurut Bupati, penulis buku kumpulan pantun itu adalah putra asli daerah alumnus SMAN 1 Baturaja, yang kini berprofesi sebagai lawyer (pengacara) di Jakarta. Patriot kepada wartawan menyebutkan, kumpulan pantun ditulisnya itu merupakan yang pertama di dunia dibukukan.
Ia mengaku, memberi judul buku tersebut "Pantun Nasihat Sumatera Selatan Sedingan Perantau Ogan”. Ia menjelaskan, pertama di dunia pantun Ogan dibukukan, sehingga 310 pantun ini bisa dipelajari lengkap dengan makna dan artinya.
Penggarapan buku ini sendiri, kata dia, sudah dilakukannya sejak tahun 2007 dan berdasarkan penelitian di Universitas Arizona Amerika Serikat, bahasa Ogan masuk daftar bahasa yang menuju kepunahan. Untungnya, di Sumatera Selatan ada 33.500 orang masih aktif berbahasa Ogan, meskipun lebih banyak dilakukan masyarakat yang ada di pedesaan.
Menurut dia, orang yang aktif berbahasa Ogan didominasi masyarakat tinggal di kampung, sementara di kota lebih banyak bahasa Buntung Palembang. Patriot menjelaskan, timbulnya inisiatif membukukan pantun ini, didasari berbagai aspek kearifan lokal yang perlu diangkat.
"Di sisi lain semakin hari bertambah banyak orang Ogan yang terlibat kejahatan dan kriminal, sehingga dengan pantun hakikatnya bisa menyindir tanpa harus merasa menyinggung perasaan orang lain,”katanya.Sejauh ini, dirinya mengaku telah menerbitkan sebanyak tiga buku, di antaranya edisi regular untuk tingkat SMA ke bawah, edisi lengkap untuk kalangan profesional, dan Kamus Bahasa Ogan.