REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Ratusan pilot dari maskapai penerbangan Lion Air di sejumlah kota, seperti Jakarta, Surabaya, dan Makassar, mogok terbang pada Selasa (10/5) karena menuntut penyelesaian masalah administrasi dari manajemen perusahaan. Aksi ini memicu keterlambatan penerbangan dan penumpukan penumpang di sejumlah bandara, termasuk Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
"Penumpukan yang terjadi di Ngurah Rai saat ini disebabkan rotasi pesawat, di mana pesawat (Lion Air) yang akan mengangkut penumpang belum tiba di Bali," kata Humas PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai Sherly Yunita, di Badung, Selasa (10/5).
Sherly mengatakan, pihaknya juga mendapatkan informasi bahwa sejumlah pilot melakukan aksi mogok di Bandara Juanda, Surabaya. Oleh karena itu, Bandara Ngurah Rai ikut terdampak.
Data terbaru Bandara Ngurah Rai pukul 13.00 WITA menunjukkan, ada tujuh penerbangan dari Denpasar dan lima penerbangan menuju Denpasar yang mengalami keterlambatan. Tujuh penerbangan dari Denpasar tersebut adalah JT929 Denpasar-Surabaya, JT927 Denpasar-Batam-Aceh, JT031 Denpasar-Jakarta, JT746 Denpasar-Makassar, JT805 Denpasar-Surabaya, IW1884 Denpasar-Waingapu, dan IW1832 Denpasar-Waikabubak.
Lima penerbangan Lion Air menuju Denpasar yang mengalami keterlambatan adalah IW1857 Lombok-Denpasar, JT04 Surabaya-Denpasar, JT927 Makassar-Denpasar, JT30 Jakarta-Denpasar, dan JT741 Makassar-Denpasar.